Magelang (Antaranes Jateng) - Para siswa Sekolah Dasar Negeri Jurangombo 2 Kota Magelang, Jawa Tengah, dilatih mengolah limbah sampah anorganik menjadi karya kerajinan tangan sebagai program sekolah untuk meningkatkan kreativitas mereka.
Kepala SD Negeri Jurangombo 2 Kota Magelang Sri Istiarsih di Magelang, Senin, menyebutkan berbagai limbah sampah anorganik yang menjadi bahan dasar dalam pelaksanaan program tersebut, antara lain, botol plastik, gelas plastik, dan kardus.
"Limbah sampah, bungkus makanan dan minuman mereka seperti itu dikumpulkan anak-anak setiap hari untuk diolah menjadi barang kerajinan yang bermanfaat," katanya ketika menerima kunjungan Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito dan rombongan ke sekolah tersebut.
Ia mengatakan bahwa program pengolahan limbah sampah tersebut diikuti para siswa mulai dari kelas I hingga kelas VI, sedangkan kegiatan itu dilaksanakan setiap Sabtu.
Mereka, ujar dia, diajak dan dibimbing untuk menuangkan kreativitasnya melalui pengolahan limbah sampah untuk menjadi berbagai barang kerajinan, seperti vas bunga, pigura, tempat pensil, hiasan lampu, tempat tisu, dan bunga.
"Guru pembimbing menentukan dahulu kerajinan yang hendak dihasilkan, berdasarkan berbagai sampah yang terkumpul," ujarnya.
Berbagai karya kreatif mereka kemudian dipajang di kelas masing-masing dan di perpustakaan sekolah.
"Ada juga yang dibawa pulang oleh siswa," katanya.
Ia menjelaskan tentang pentingnya program tersebut yang selain untuk mengembangkan jiwa kreativitas juga menanamkan kepedulian terhadap lingkungan.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengapresiasi program sekolah tersebut yang hingga saat ini sudah berjalan selama 2 tahun.
"Ini edukasi untuk siswa. Dengan mengolah sampah menjadi produk bermanfaat, selain mengembangkan kreativitas, juga memupuk semangat peduli terhadap lingkungan dan jiwa kewirausahaan," ujarnya.
Ia mengharapkan program tersebut juga diikuti berbagai sekolah lainnya di kota tersebut. (hms)
Kepala SD Negeri Jurangombo 2 Kota Magelang Sri Istiarsih di Magelang, Senin, menyebutkan berbagai limbah sampah anorganik yang menjadi bahan dasar dalam pelaksanaan program tersebut, antara lain, botol plastik, gelas plastik, dan kardus.
"Limbah sampah, bungkus makanan dan minuman mereka seperti itu dikumpulkan anak-anak setiap hari untuk diolah menjadi barang kerajinan yang bermanfaat," katanya ketika menerima kunjungan Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito dan rombongan ke sekolah tersebut.
Ia mengatakan bahwa program pengolahan limbah sampah tersebut diikuti para siswa mulai dari kelas I hingga kelas VI, sedangkan kegiatan itu dilaksanakan setiap Sabtu.
Mereka, ujar dia, diajak dan dibimbing untuk menuangkan kreativitasnya melalui pengolahan limbah sampah untuk menjadi berbagai barang kerajinan, seperti vas bunga, pigura, tempat pensil, hiasan lampu, tempat tisu, dan bunga.
"Guru pembimbing menentukan dahulu kerajinan yang hendak dihasilkan, berdasarkan berbagai sampah yang terkumpul," ujarnya.
Berbagai karya kreatif mereka kemudian dipajang di kelas masing-masing dan di perpustakaan sekolah.
"Ada juga yang dibawa pulang oleh siswa," katanya.
Ia menjelaskan tentang pentingnya program tersebut yang selain untuk mengembangkan jiwa kreativitas juga menanamkan kepedulian terhadap lingkungan.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengapresiasi program sekolah tersebut yang hingga saat ini sudah berjalan selama 2 tahun.
"Ini edukasi untuk siswa. Dengan mengolah sampah menjadi produk bermanfaat, selain mengembangkan kreativitas, juga memupuk semangat peduli terhadap lingkungan dan jiwa kewirausahaan," ujarnya.
Ia mengharapkan program tersebut juga diikuti berbagai sekolah lainnya di kota tersebut. (hms)