Pekalongan (Antaranews Jateng) - Sebanyak 19 kios dari 500 kios di pasar Grosir Batik Setono, Kota Pekalongan, Jawa Tengah masih tutup karena adanya beberapa faktor persoalan yang dihadapi oleh para pemilik kios.

Ketua Koperasi Pengusaha Batik Setono Kota Pekalongan, Dzul Ilmi di Pekalongan, mengatakan sebenarnya, pasar Grosir Setono masih menjadi andalan pengusaha batik untuk menjual produknya sehingga hanya sebagian kecil pemilik kios yang menutup tempat dagangannya.

"Saat ini, sejumlah pedagang batik lebih fokus berjualan batik melalui daring sehingga mereka menutup kiosnya," katanya.

Menurut dia, saat ini hanya 481 kios dari 500 kios yang membuka usahanya secara rutin di pasar Grosir Setono meski kondisinya agak sepi pembeli.

Kendati demikian, kata dia, keberadaan pasar Grosir Batik Setono yang kini masih menjadi bagian ikon Kota Batik, ke depan akan semakin ramai karena dibangunnya tol Pemalang-Batang di Kalibanger.

"Nantinya, keberadaan pasar Grosir Batik Setono akan dibuka hingga 24 jam, apalagi di tempat itu juga akan dijadikan `rest area`," katanya.

Adapun, sejumlah pedagang yang menutup kiosnya tersebut, kata dia, antara lain beralasan sepinya pembeli, tidak mau melayani pembelian eceran atau penjualan partai kecil.

"Akan tetapi, kami berharap para pemilik kios yang masih menutup usahanya itu bisa berjualan lagi agar kondisi pasar Grosir Batik Setono semakin ramai, apalagi setelah nantinya dibukanya `interchange` tol di lokasi sekitar pasar itu," katanya.

Pewarta : Kutnadi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024