Pekalongan (Antaranews Jateng) - Pendangkalan lumpur di sekitar pelabuhan Tempat Pelelangan Ikan Kota Pekalongan, Jawa Tengah, yang sudah berlangsung beberapa pekan terakhir ini menghambat aktivitas pembongkaran hasil tangkapan ikan nelayan.

Kepala TPI Kota Pekalongan, Sugiyo, Selasa, di Pekalongan mengatakan bahwa saat ini kapal berbobot ukuran besar tidak bisa berlabuh di sekitar pelabuhan TPI karena kondisinya dangkal.

"Gelombang tinggi dan ombak besar di laut yang terjadi beberapa pekan terakhir ini mengakibatkan kondisi pelabuhan dangkal sehingga kapal berbobot besar maka tidak bisa masuk ke TPI. Pembongkaran hasil tangkapan ikan terpaksa harus `dilangsir` (diangkut) dengan kapal kecil," katanya.

Ia mengatakan berdasar hasil prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gelombang laut masih relatif cukup tinggi yaitu sekira 2,5 meter sehingga kondisi tersebut berbahaya bagi keselamatan para nelayan.

"Bagi kapal nelayan kecil, kini banyak yang tidak melaut sehingga kondisi aktivitas lelang ikan di TPI sepi," katanya.

Menurut dia, seharusnya pada pertengahan Januari 2018, aktivitas lelang ikan di TPI sudah ramai karena para nelayan yang melaut sejak tiga bulan sebelumnya sudah pada pulang atau berlabuh di pelabuhan saetempat.

"Akan tetapi, karena faktor gelombang yang masih cukup tinggi maka para nelayan menunda kepulangannya dari melaut. Kami memperkirakan akhir Januari 2018 aktivitas lelang akan ramai karena berdasar informasi para kapal nelayan sudah meluncur dari Selat Makasar dan Kalimantan menuju ke TPI," katanya.

Menurut dia, para nelayan Kota Pekalongan tidak terpengaruh terhadap penggunaan alat cantrang karena sebagian mereka menggunakan alat tangkap ikan lain yang tidak dilarang oleh pemerintah atau Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

"Ramai dan tidaknya aktivitas lelang ikan di TPI hanya akan dipengaruhi dengan kondisi laut apakah terjadi kondisi buruk atau tidak," katanya.

Pewarta : Kutnadi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024