Semarang (Antaranews Jateng) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang menilai kebijakan pemindahan transit bus dari Terminal Terboyo ke Terminal Mangkang dan Penggaron tidak disiapkan secara matang.

"Dishub Kota Semarang seharusnya konsisten dalam menentukan kebijakan. Penataan terminal sejauh ini terkesan tidak serius," kata Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi di Semarang, Kamis.

Hal tersebut diungkapkan politikus PDI Perjuangan itu menanggapi dibolehkannya kembali bus masuk ke dalam Terminal Terboyo Semarang sehari setelah kebijakan pemindahan terminal diberlakukan.

Artinya, kata dia, pemindahan terminal seharusnya dipersiapkan secara matang, termasuk perlunya penataan secara berkelanjutan agar kebijakan tersebut bisa mengakomodasi seluruh pihak.

Ia tidak mempermasalahkan pemindahan transit bus dari Terminal Terboyo ke Terminal Mangkang dan Penggaron, tetapi perlu pengkajian secara mendalam agar tidak menimbulkan polemik seperti sekarang.

"Mulai dampak lalu lintas hingga dampak sosial harus dipikirkan. Pedagang kaki lima (PKL) di Terminal Terboyo sebetulnya tidak menolak pemindahan terminal, tetapi tempat relokasinya disiapkan dulu," katanya.

Kenyataannya, kata dia, infrastruktur di tempat relokasi di Terminal Mangkang dan Penggaron belum disiapkan secara matang sehingga pedagang tetap bertahan di Terminal Terboyo Semarang.

"Seharusnya, dikaji dan disiapkan dulu. Jangan sampai malah menimbulkan polemik seperti sekarang ini. Kondisi saat ini, antara Terminal Mangkang dan Penggaron belum siap semua," katanya.

Persoalan lain yang harus ditata, kata dia, kemunculan terminal-terminal bayangan, seperti di daerah Krapyak, dan sebagainya sehingga malah tidak terpusat transit busnya di Terminal Mangkang.

"Padahal, Terminal Mangkang telah dibangun dengan dana ratusan miliar, sekarang malah mangkrak. Ya, secara keseluruhan saya menilai pengelolaan sejumlah terminal di Semarang tidak serius," katanya.

Sebelumnya, Dishub Kota Semarang mengizinkan kembali bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dan antarkota dalam provinsi (AKPD) untuk masuk kembali ke dalam Terminal Terboyo mulai Rabu (17/1) lalu.

Kebijakan itu diambil setelah aksi protes ratusan awak bus AKAP dan AKDP yang mengeluhkan sepinya penumpang di Terminal Mangkang, Selasa (16/1), yang kemudian mengizinkan bus parkir di depan terminal.

Kepala Dishub Kota Semarang Muhammad Khadik mengatakan akan ada rapat bersama Dishub kota, Dishub provinsi, dan Kementerian Perhubungan untuk menyepakati "win-win solution" kebijakan pemindahan terminal.

"Kami juga menginginkan apa yang dikehendaki para awak bus dan pedagang agar dilakukan `bedhol desa` disetujui. Maksudnya, seluruh bus, baik AKAP maupun AKDP bersama pedagang dipindah di satu tempat, yakni Terminal Mangkang," katanya.


Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024