Semarang (Antaranews Jateng) - Dinas Perhubungan Kota Semarang mengizinkan kembali bus antarkota anarprovinsi (AKAP) dan antarkota dalam provinsi (AKDP) untuk masuk ke dalam Terminal Terboyo Semarang.

"Kami beri kesempatan bus masuk ke dalam terminal lagi mulai hari ini (17/1), sampai ada hasil rapat bersama Dishub kota, provinsi, dan Kementerian Perhubungan," kata Kepala Dishub Kota Semarang Muhammad Khadik, di Semarang, Rabu.

Ia mengatakan kebijakan membolehkan kembali bus masuk ke dalam Terboyo itu juga atas desakan dari Persatuan Pedagang dan Jasa (PPJ) Unit Terminal Terboyo agar dagangan para pedagang di Pasar Terboyo laku.

Sehari sebelumnya, bus AKAP dan AKDP hanya diizinkan parkir di tepi jalan depan Terminal Terboyo setelah ratusan pengemudi dan kondektur melakukan aksi protes atas pemindahan transit bus ke Terminal Mangkang.

Dengan masuknya kembali bus ke dalam Terminal Terboyo, Khadik mengatakan proses pembongkaran selasar terminal tertunda dan sudah dikoordinasikan dengan kontraktor pelaksana sampai seluruh bus dan pedagang dipindahkan.

"Karena pendapatan para pedagang di sana sekarang ini memang dari awak-awak bus. Namun, kami minta kalau sudah ada keputusan dari rapat bersama maka pedagang harus siap pindah semuanya," katanya.

Ia berharap pada rapat bersama yang akan digelar bersama Dishub Provinsi Jawa Tengah dan Kementerian Perhubungan nantinya akan ada solusi bersama sebab sejak pengumuman pemindahan terminal banyak protes dari sopir bus dan pedagang.

"Kami juga menginginkan apa yang dikehendaki para awak bus dan pedagang agar dilakukan `bedhol desa` juga disetujui. Maksudnya, seluruh bus, baik AKAP maupun AKDP bersama pedagang dipindah di satu tempat, yakni Terminal Mangkang," katanya.

Menurut dia, memang harus ada konektivitas dalam sistem transportasi, termasuk antara bus AKAP, AKDP, dan para pedagang yang mencari rezeki dengan berjualan di kawasan terminal.

Namun, Khadik belum bisa memastikan kapan rapat bersama digelar, sebab masih menunggu undangan dari Dishub probinsi sebagai tempat rapat sebagaimana kesepakatan yang sudah dilakukan.

"Kalau dari kami mintanya secepatnya agar nasib awak bus dan pedagang ini segera jelas. Ya, memang dalam transportasi harus ada konektivitas, baik bus AKAP, AKDP, dan para pedagang di terminal," katanya. 

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024