Jepara (Antaranews Jateng) - Aktivitas pelayaran di Perairan Jepara, Jawa Tengah, masih belum normal karena gelombang masih tinggi, sehingga tidak aman untuk aktivitas di laut, kata Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Jepara Suripto.

"Aktivitas pelayaran dihentikan sementara memang sudah berlangsung sejak dua hari lalu, karena tingginya gelombang laut," ujarnya di Jepara, Selasa.

Ia mengatakan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sendiri telah mengeluarkan peringatan cuaca buruk.

Peringatan cuaca buruk dari BMKG nomor:ME301/16/MSMG/I/2018, kata dia, dijelaskan bahwa tinggi gelombang 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di Perairan Utara Jateng dan laut Jawa Bagian Tengah.

Peringatan dini gelombang tinggi tersebut, berlaku mulai tanggal 16-17 Januari 2018.

Untuk itu, Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Jepara tidak menerbitkan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) untuk kapal penumpang dan kapal-kapal lainnya.

Larangan beraktivitas di laut berlaku hingga kondisi gelombang kembali normal.

"Jika cuaca dan gelombang laut dinyatakan aman untuk pelayaran, tentunya kami akan mengeluarkan SPB," ujarnya.

Masyarakat yang selama ini sering beraktivitas di laut, diharapkan untuk mematuhi larangan melaut, karena demi kepentingan bersama.

Berdasarkan prakiraan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Semarang untuk hari ini (16/1) untuk wilayah perairan Kepulauan Karimunjawa ketinggian gelombang lautnya bisa mencapai 2 meter dengan kecepatan angin antara 4-20 knot.

Sementara untuk laut jawa bagian tengah ketinggian gelombangnya bisa mencapai 2 meter dengan kecepatan angin 4-20 knot dan perairan utara Jateng ketinggian gelombangnya bisa mencapai 2 meter dengan kecepatan angin 4-20 knot.

BMKG juga menambahkan bahwa wilayah perairan laut jawa bagian tengah, perairan Kepulauan Karimunjawa dan perairan utara Jateng berawan dan berpeluang hujan.

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Wisnu Adhi Nugroho
Copyright © ANTARA 2024