Semarang (Antaranews Jateng) - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah menyebutkan nilai ekspor Jateng sepanjang 2017 mengalami kenaikan sebesar 11,21 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

"Secara komulatif, nilai ekspor Jateng mulai Januari s.d. Desember 2017 mencapai 5.993,05 juta dolar AS," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jateng Sri Herawati di Semarang, Senin.

Pada 2016, kata dia, tercatat nilai ekspor sebesar 5.389,14 juta dollar AS sehingga terjadi kenaikan sebesar 11,21 persen meski pada periode Desember 2017 turun dibandingkan November 2017.

Ekspor ke Amerika Serikat, kata dia, mencapai angka yang paling besar, yakni 147,13 juta dolar AS, disusul Jepang sebesar 64,51 juta dolar AS, dan Tiongkok dengan nilai ekspor 40,48 juta dolar AS.

"Peranan ketiga negara tersebut terhadap total ekspor Jateng selama Januari-Desember 2017 mencapai 47,11 persen. Ya, ketiga negara itu memang pangsa utama ekspor Jateng," katanya.

Kalau untuk negara di kawasan ASEAN juga masih cukup bagus, kata dia, sepanjang 2017 mencapai 605,94 juta dolar AS atau menyumbang 10,11 persen terhadap total ekspor Jateng.

"Untuk ekspor Jateng ke kawasan Uni Eropa tercatat sebesar 797,21 juta dolar AS atau berkontribusi sebesar 13,30 persen dari total ekspor, selebihnya ekspor ke kawasan negara lainnya," katanya.

Mengenai komoditas ekspor, Sri menyebutkan selama ini tekstil dan barang tekstil, kayu dan barang dari kayu, serta bermacam barang hasil pabrik merupakan komoditas utama yang mempunyai nilai ekspor tertinggi.

Seperti, kata dia, tekstil dan barang tekstil yang memberi andil sebesar 42,31 persen, kayu dan barang dari kayu sebesar 16,18 persen, serta bermacam barang hasil pabrik memberikan andil 10,88 persen.

Demikian halnya untuk impor Jateng yang juga mengalami kenaikan, yakni sebesar 20,97 persen selama periode Januari s.d. Desember 2017 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

"Secara komulatif, nilai impor Jateng sepanjang 2017 mencapai 10.658,68 juta dolar AS atau naik 20,97 persen ketimbang nilai impor sepanjang 2016 yang sebesar 8.811,05 dolar AS," katanya.

Negara pemasok barang impor ke Jateng, kata dia, di antaranya Tiongkok (2.701,63 juta dolar AS), Arab Saudi (1.701,37 juta dolar AS), dan Malaysia dengan nilai impor sebesar 785,57 juta dolar AS.

"Selama periode 2017, pangsa pasar ketiga negara tersebut mampu menyumbang sebsar 48,68 persen terhadap total impor Jateng. Yang paling banyak impor adalah bahan baku penolong untuk industri," kata Sri.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024