Solo (Antaranews Jateng) - Abdullah Soewarno terpilih kembali menjadi Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Surakarta periode 2018 s.d. 2023.

"Pada periode kedua ini, program kerja jangka pendek yang akan saya lakukan adalah melakukan konsolidasi pengurus atau kaderisasi. Kami ingin yang muda lebih aktif di PHRI," kata Abdullah usai Musyawarah Cabang ke-XII di Hotel Swiss Bellinn Saripejoto Solo, Senin.

Selain itu, ke depan pihaknya juga ingin menggiatkan bidang restoran yang ada di Solo untuk masuk sebagai anggota PHRI.

Menurut dia, dari total 164 anggota saat ini, jumlah restoran di Solo yang menjadi anggota PHRI hanya 16.

"Dalam hal ini saya sudah diberi tugas oleh Wali Kota agar pelaku restoran masuk jadi anggota PHRI, sehingga kepentingan pajak bisa lebih didorong untuk tertib dan baik. Diharapkan terjadi peningkatan karena kesadaran, kalau hotel kan sudah `running well`," katanya.

Program kerja yang lain adalah pihaknya menargetkan setiap tahun ada sekitar 400-600 tenaga kerja yang berkecimpung di hotel dan restoran bisa mengikuti program sertifikasi secara gratis sehingga diharapkan bisa meningkatkan kualitas pelayanan hotel dan restoran yang ada di Kota Solo.

"Selain itu kami juga akan terus berperan aktif melakukan promosi wisata yang ada di Kota Solo. Bahkan ini menjadi program kerja utama kami. Dalam hal ini kami akan berkolaborasi dengan Badan Promosi Wisata Daerah, Asita, dan Pemkot Surakarta, kami dorong agar promosi tidak jalan sendiri-sendiri," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua PHRI Provinsi Jawa Tengah Heru Isnawan menyatakan ke depan PHRI akan terus memberikan daya juang sehingga bermanfaat untuk pariwisata khususnya dari sektor perhotelan.

"Saat ini eranya tidak mudah, ke depan ada penerapan digitalisasi yang membawa perubahan luar biasa. Di sini hotel makin bersaing, tidak hanya dengan hotel lain tetapi juga penginapan yang hanya memiliki 3-4 kamar," katanya.

Pihaknya berharap dengan adanya dukungan dari Pemda setempat, PHRI akan memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian daerah tersebut.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Surakarta Achmad Purnomo mengatakan banyak potensi yang layak dijual dari Kota Solo, di antaranya wisata, budaya, kuliner, dan cinderamata.

"Selain itu banyak agenda budaya tahunan yang dilaksanakan, ini merupakan salah satu upaya untuk mempromosikan potensi Kota Solo. Tinggal bagaimana `stakeholder` menangkap peluang dan kesempatan tersebut, baik dari sisi perhotelan, restoran, hingga wisata," katanya.

Achmad berharap ke depan PHRI makin aktif memberikan saran terkait agenda kerja Pemerintah Kota Surakarta khususnya dalam hal pariwisata.

"Arah kebijakan yang ditempuh diharapkan dapat meningkatkan partisipasi, mengembangkan seluruh ekonomi agar ekonomi rakyat makin berdaya saing tinggi dengan mendayagunakan potensi pariwisata," katanya.

Pewarta : Aries Wasita Widi Astuti
Editor : Kliwon
Copyright © ANTARA 2024