Banyumas (Antaranews Jateng) - Bencana angin langkisau atau puting beliung menerjang empat desa di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sehingga merusak sedikitnya 156 rumah warga, dua unit di antaranya roboh.

"Bencana angin puting beliung (langkisau, Red) ini terjadi pada hari Kamis (11/1), sekitar pukul 17.00 WIB," kata Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banyumas Ady Candra, di Desa Klapagading, Kecamatan Wangon, Banyumas, Jumat.

Menurut dia, angin langkisau tersebut menerjang Desa Banteran dan Klapagading, Kecamatan Wangon, serta Desa Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang.

Ia mengatakan berdasarkan pendataan sementara yang dilakukan Tagana Banyumas dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas tercatat sebanyak 156 rumah rusak akibat tertimpa pohon yang tumbang saat terjadi angin langkisau itu.

Dua rumah warga Desa Klapagading Kulon roboh, sehingga tidak bisa ditempati.

"Jumlah rumah itu kemungkinan masih akan bertambah karena pendataan terus dilakukan," katanya lagi.

Terkait dengan bencana tersebut, dia mengatakan sukarelawan dari berbagai organisasi termasuk Tagana dan BPBD Banyumas bekerja bakti membantu masyarakat yang rumahnya rusak akibat tertimpa pohon serta menyingkirkan pohon-pohon yang tumbang.

Ketua RT 01 RW 06 Desa Klapagading H Muhammad Mahfud mengatakan di wilayahnya terdapat enam rumah yang mengalami kerusakan akibat bencana angin langkisau.

"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam bencana ini," katanya.

Salah seorang warga Desa Klapagading RT 02 RW 06 Nurwedi (57) mengatakan bencana angin langkisau itu terjadi saaat hujan lebat.

"Begitu genting rumah berjatuhan, saya keluar sambil menggendong ibu mertua yang sedang sakit. Sesampainya di luar, pohon itu tumbang dan menimpa rumah," katanya lagi.

Menurut dia, rumahnya yang terbuat dari bambu itu dihuni 12 jiwa mayoritas masih anak-anak namun seluruhnya selamat.

Berdasarkan pendataan sementara yang dilakukan BPBD Banyumas hingga Jumat pukul 00.00 WIB, jumlah rumah yang rusak mencapai 174 unit.




Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024