Magelang (Antaranews Jateng) - Perum Bulog Subdivre Wilayah Kedu, Jawa Tengah, gencarkan operasi pasar (OP) beras guna menekan tingginya harga kebutuhan pokok tersebut di pasaran.

Kepala Perum Bulog Subdivre Wilayah Kedu, Sony Supriyadi di Magelang, Kamis, mengatakan harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani masih tinggi sehingga memicu kenaikan harga beras. Atas kondisi ini, Bulog Kedu berupaya memperluas operasi pasar.

Berdasarkan informasi dari sejumlah mitra kerja Bulog, katanya harga GKP saat ini di berkisar Rp6.000 per kilogram. Pada posisi harga gabah tersebut, maka diperkirakan harga beras tidak akan kurang dari RP12.000 per kilogram.

"Guna menyikapi hal tersebut, kami akan memperluas OP beras agar harga beras kembali normal," katanya.

Menurut dia Bulog Kedu sudah menyelenggarakan OP beras sejak Jumat (5/1) di enam kabupaten/kota. Hingga sekarang beras yang sudah dikeluarkan untuk OP mencapai 400 ton. Penyaluran OP beras melalui 15 mitra kerja Bulog.

"Hingga 31 Maret 2018, kami menargetkan mampu menyalurkan OP beras hingga 4.000 ton," kata Sony.

Berdasarkan pantauan di pasar tradisional di Temanggung, harga beras bertahan tinggi dalam beberapa pekan terakhir.

Pedagang beras di Pasar Kliwon Rejo Amertani. Luluk mengatakan harga beras saat ini mencapai Rp12.000-12.500 per kilogram.

"Kami terpaksa mendatangkan beras dari luar daerah, karena petani lokal belum panen," katanya.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024