Kudus, (Antaranews Jateng) - PBB akhirnya memberikan surat keputusan dukungan kepada bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati Kudus, Jawa Tengah, Sri Hartini dan Setia Budi Wibowo pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kudus 2018.
Ketua DPC PBB Kudus Saiful Umam di Kudus, Selasa, mengungkapkan, surat keputusan dukungan bagi pasangan Hartini-Bowo diterima Senin (8/1) malam.
Sebelumnya, kata dia, peserta penjaringan bakal calon memang tidak hanya Muhammad Tamzil, melainkan ada pula Sri Hartini.
Dua yang mendaftar tersebut, kata dia, diajukan ke DPP PBB. "Keputusan terakhir memang di DPP PBB, sedangkan kami hanya dimintai keterangan terkait figur keduanya," ujarnya.
Apapun keputusan pengurus pusat, kata dia, pengurus daerah akan melaksanakannya, termasuk berupaya memenangkan pasangan Sri Hartini-Bowo.
Meskipun sebelumnya muncul kesan berbeda dengan calon perempuan, kata dia, pengurus DPC PBB Kudus tetap akan berjuang maksimal untuk memenangkannya bersama Partai Gerindra dan PKS.
Oleh karena itu, lanjut dia, dirinya meminta semua pengurus dan kader di semua tingkatan untuk dapat menjalankan sesuai amanat DPP PBB dengan maksimal.
Sementara itu, Sri Hartini membenarkan, ada dukungan dari PBB untuk pencalonan dirinya bersama Setia Budi Wibowo.
Terkait klaim sejumlah kalangan figur perempuan sulit memenangkan Pilkada Kudus 2018, dia menganggap, stigma tersebut tidak benar karena saat ini semua parpol juga harus mengakomodir kaum perempuan dengan persentase 30 persen. "Artinya, kaum perempuan juga memiliki hak yang sama," ujarnya.
Ia mengaku, tetap akan berupaya mendapatkan dukungan terbanyak pada Pilkada Kudus 2018 dengan dukungan dari Partai Gerindra, PKS dan PBB.
Meskipun hanya didukung tiga parpol, kata dia, peluang untuk bisa memenangkan Pilkada Kudus 2018 tetap terbuka, mengingat dukungan banyak parpol juga bukan jaminan bisa menang.
Pilkada Kudus 2018 diprediksi bakal diikuti lima bakal pasangan calon, yakni dua pasangan dari jalur perseorangan dan tiga dari jalur parpol.
Dari jalur perseorangan terdapat pasangan Akhwan-Hadi Sucipto dan Nor Hartoyo-Junaidi, sedangkan dari jalur parpol terdapat Masan-Noor Yasin yang diusung PDIP, PAN, Partai Demokrat, Partai Golkar, Sri Hartini-Setia Budi Wibowo diusung Partai Gerindra, PKS dan PBB, serta Muhammad Tamzil-Hartopo yang diusung PKB, PPP dan Partai Hanura.
Ketua DPC PBB Kudus Saiful Umam di Kudus, Selasa, mengungkapkan, surat keputusan dukungan bagi pasangan Hartini-Bowo diterima Senin (8/1) malam.
Sebelumnya, kata dia, peserta penjaringan bakal calon memang tidak hanya Muhammad Tamzil, melainkan ada pula Sri Hartini.
Dua yang mendaftar tersebut, kata dia, diajukan ke DPP PBB. "Keputusan terakhir memang di DPP PBB, sedangkan kami hanya dimintai keterangan terkait figur keduanya," ujarnya.
Apapun keputusan pengurus pusat, kata dia, pengurus daerah akan melaksanakannya, termasuk berupaya memenangkan pasangan Sri Hartini-Bowo.
Meskipun sebelumnya muncul kesan berbeda dengan calon perempuan, kata dia, pengurus DPC PBB Kudus tetap akan berjuang maksimal untuk memenangkannya bersama Partai Gerindra dan PKS.
Oleh karena itu, lanjut dia, dirinya meminta semua pengurus dan kader di semua tingkatan untuk dapat menjalankan sesuai amanat DPP PBB dengan maksimal.
Sementara itu, Sri Hartini membenarkan, ada dukungan dari PBB untuk pencalonan dirinya bersama Setia Budi Wibowo.
Terkait klaim sejumlah kalangan figur perempuan sulit memenangkan Pilkada Kudus 2018, dia menganggap, stigma tersebut tidak benar karena saat ini semua parpol juga harus mengakomodir kaum perempuan dengan persentase 30 persen. "Artinya, kaum perempuan juga memiliki hak yang sama," ujarnya.
Ia mengaku, tetap akan berupaya mendapatkan dukungan terbanyak pada Pilkada Kudus 2018 dengan dukungan dari Partai Gerindra, PKS dan PBB.
Meskipun hanya didukung tiga parpol, kata dia, peluang untuk bisa memenangkan Pilkada Kudus 2018 tetap terbuka, mengingat dukungan banyak parpol juga bukan jaminan bisa menang.
Pilkada Kudus 2018 diprediksi bakal diikuti lima bakal pasangan calon, yakni dua pasangan dari jalur perseorangan dan tiga dari jalur parpol.
Dari jalur perseorangan terdapat pasangan Akhwan-Hadi Sucipto dan Nor Hartoyo-Junaidi, sedangkan dari jalur parpol terdapat Masan-Noor Yasin yang diusung PDIP, PAN, Partai Demokrat, Partai Golkar, Sri Hartini-Setia Budi Wibowo diusung Partai Gerindra, PKS dan PBB, serta Muhammad Tamzil-Hartopo yang diusung PKB, PPP dan Partai Hanura.