Jakarta, (Antaranews Jateng) - Berpisahnya orang tua baik itu sudah benar-benar terjadi atau baru sebatas rencana, bisa saja membuat anak tertekan.
Terlebih jika orang tua yang berencana bercerai merupakan figur publik seperti halnya mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan istrinya Veronica Tan. Sorotan publik dan pemberitaan mengenai ini tentu tak terhindarkan.
"Tekanan tidak dapat dihindari karena mau tidak mau anak-anak akan menghadapi perubahan di sekitarnya, termasuk semakin menjadi sorotan perhatian publik," ujar psikolog anak dan keluarga Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., kepada ANTARA News melalui surat elektroniknya, Selasa.
Menurut Vera, selain soal pemberitaan dan sorotan publik, sebatas perhatian dari orang lain pada anak bahkan bisa menjadi penyebab lainnya mereka tertekan. Padahal, mungkin saja orang-orang yang memberi perhatian itu bermaksud baik.
Tak hanya itu, perubahan sikap orang tua saja bahkan bisa memberi tekanan pada anak.
"Orang tua mereka pun akan menunjukkan sikap dan kondisi emosi yang berbeda dengan sebelumnya, anak bisa rasakan hal ini meskipun orang tua tidak bicara/terbuka misalnya ibu lebih banyak murung dan bersedih," papar Vera.
Lalu, bagaimana caranya agar anak-anak ini tak semakin tertekan karena kasus yang tengah orangtuanya hadapi? Dukungan seperti apa yang mereka butuhkan?
Berikut tiga hal yang bisa dilakukan orang tua atau orang-orang di sekeliling anak, menurut Vera:
Pertama, pihak keluarga misalnya memberi pengertian pada anak untuk tidak membaca media sosial tentang pemberitaan orang tua mereka.
Kedua, biarkan mereka tetap melakukan rutinitasnya sehari-hari.
Ketiga, jangan libatkan mereka dalam kericuhan yang ada misalnya memaksa mereka memilih ikut siapa atau mendengar orang tua saling menjelekkan satu sama lain.(Editor : Ida Nurcahyani).
Terlebih jika orang tua yang berencana bercerai merupakan figur publik seperti halnya mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan istrinya Veronica Tan. Sorotan publik dan pemberitaan mengenai ini tentu tak terhindarkan.
"Tekanan tidak dapat dihindari karena mau tidak mau anak-anak akan menghadapi perubahan di sekitarnya, termasuk semakin menjadi sorotan perhatian publik," ujar psikolog anak dan keluarga Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., kepada ANTARA News melalui surat elektroniknya, Selasa.
Menurut Vera, selain soal pemberitaan dan sorotan publik, sebatas perhatian dari orang lain pada anak bahkan bisa menjadi penyebab lainnya mereka tertekan. Padahal, mungkin saja orang-orang yang memberi perhatian itu bermaksud baik.
Tak hanya itu, perubahan sikap orang tua saja bahkan bisa memberi tekanan pada anak.
"Orang tua mereka pun akan menunjukkan sikap dan kondisi emosi yang berbeda dengan sebelumnya, anak bisa rasakan hal ini meskipun orang tua tidak bicara/terbuka misalnya ibu lebih banyak murung dan bersedih," papar Vera.
Lalu, bagaimana caranya agar anak-anak ini tak semakin tertekan karena kasus yang tengah orangtuanya hadapi? Dukungan seperti apa yang mereka butuhkan?
Berikut tiga hal yang bisa dilakukan orang tua atau orang-orang di sekeliling anak, menurut Vera:
Pertama, pihak keluarga misalnya memberi pengertian pada anak untuk tidak membaca media sosial tentang pemberitaan orang tua mereka.
Kedua, biarkan mereka tetap melakukan rutinitasnya sehari-hari.
Ketiga, jangan libatkan mereka dalam kericuhan yang ada misalnya memaksa mereka memilih ikut siapa atau mendengar orang tua saling menjelekkan satu sama lain.(Editor : Ida Nurcahyani).