Banyumas, (Antaranews Jateng) - Perum Bulog Subdivisi Regional Banyumas, Jawa Tengah, menggelar operasi pasar beras medium di 31 pasar se-eks Keresidenan Banyumas guna mengendalikan gejolak kenaikan harga bahan pangan itu.

"Di Kabupaten Banyumas ada 18 pasar, Cilacap sekitar lima pasar, serta Purbalingga dan Banjarnegara masing-masing empat pasar," kata Kepala Bulog Subdivre Banyumas Setio Wastono usai pelepasan operasi pasar beras medium di halaman Kompleks Gudang Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Selasa.

Ia mengatakan operasi beras medium yang diambilkan dari cadangan beras pemerintah (CBP) itu melibatkan pedagang-pedagang di pasar se-eks Keresidenan Banyumas.

Menurut dia, Bulog Banyumas sejak awal Januari 2018 telah menyalurkan beras untuk keperluan operasi pasar sebanyak 480 ton. "Untuk hari ini (9/1) hampir 100 ton," katanya.

Terkait dengan harga beras medium yang dijual melalui mekanisme operasi pasar, dia mengatakan pihaknya menjual beras medium dengan harga Rp9.350 per kilogram atau di bawah harga eceran tertinggi (HET) yang sebesar Rp9.450/kg.

Khusus untuk pedagang, kata dia, pihaknya menjual beras medium itu dengan harga sebesar Rp8.000/kg yang selanjutnya dijual sesuai dengan harga yang telah ditentukan.

Menurut dia, operasi pasar beras medium itu akan terus digelar hingga tanggal 31 Maret 2018 atau ketika harga beras di pasaran telah mendekati atau sesuai dengan HET karena saat itu diperkirakan telah memasuki masa panen.

Wastono mengakui jika hingga saat ini, harga beras medium di pasaran cenderung tinggi dan telah mencapai kisaran Rp11.000/kg karena pasokan dari penggilingan sangat sedikit.

"Berdasarkan pembicaraan kami dengan Satgas Pangan, stok (beras) di penggilingan rata-rata kecil sekali. Jadi, mereka tidak mempunyai stok karena stok di masyarakat menipis," katanya.

Ia memperkirakan masa panen raya di wilayah Banyumas akan berlangsung sekitar akhir bulan Februari atau awal Maret.

Disinggung mengenai penyerapan gabah atau beras dengan pendekatan komersial, dia mengatakan pihaknya sejak awal bulan Januari telah menyerap sekitar 50 ton beras komersial karena kebetulan di beberapa wilayah Banyumas telah memasuki masa panen.

"Kami membelinya sesuai dengan harga pasar," katanya.



Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024