Solo, (Antaranews Jateng) - Manajemen Persis Solo menunjuk kembali Freddy Mulli sebagai pelatih kepala tim untuk musim kompetisi Liga 2 Indonesia 2018 sekaligus membebani target kepadanya membawa klub tim berjuluk Samber Nyawa ini naik kasta ke Liga 1 pada 2019.

"Kami telah resmi mengumumkan Freddy Mulli terpilih menjadi Pelatih Persis untuk musim kompetisi 2018-2019," kata Wakil Chief Executive Officer (CEO) Persis Solo Dedy M. Lawe di Solo, Senin. 

Freddy Mulli juga merangkap sebagai Manajer Tim Persis pada musim ini. Nama pelatih Freddy tidak asing lagi bagi masyarakat penggemar sepak bola karena pelatih senior dan mantan pelatih PSS Sleman itu sebelumnya juga sempat menangani Persis Solo pada babak delapan besar. 

Pelatih Freddy menangani Persis saat maju ke delapan besar menggantikan pelatih Widyantoro yang dijatuhi sanksi oleh PSSI. Namun, Freddy gagal mengantar Persis Solo lolos ke babak empat besar. 

Dedy mengatakan Freddy sudah resmi sebagai pelatih kepala Persis. Ia akan dibantu Marwa Iskandar sebagai asisten pelatih I, Hariyadi (asisten pelatug II), dan I Komang Putera (pelatih kiper). 

Freddy Mulli akan mulai melaksanakan latihan perdana sebagai persiapan kompetisi Liga 2 Indonesia 2018 di Stadion Manahan Solo, Senin petang.  

Menyinggung soal pemain yang sudah menandatangani kontrak pada musim kompetisi tahun ini, ada 13 pemain yang terdiri atas 10 pemain musim kompetisi tahun lalu dan tiga lainnya wajah baru di tubuh Persis.  

"Rekrutmen pemain akan dilaksanakan beberapa tahap dan tahap awal ada 13 pemain yang sudah sepakat memperkuat Persis," kata Dedy. 

Dengan pelatih yang sekaligus menjabat sebagai manajer tim, pihaknya memandang ke depan harus memiliki klub yang modern dan kuat terutama menghadapi liga yang levelnya lebih tinggi.  

Hal itu, ujar dia, suatu langkah yang berani bagi Persis yang menerapkan pola pelatih-manajer yang artinya Freddy melatih sekaligus manajer tim. 

Pihaknya sudah mempertimbangkan dan mempersiapkan organisasi atau klub yang kuat yang dimulai dari struktur pelatih yang kuat. Klub itu tidak diintervensi baik pemainnya maupun kebijakan-kebijakan manajerial lainnya. Hal itu, akan dikendalikan oleh pelatih. 

"Semua kebijakan Persis ada di tangan pelatih Freddy. Dia posisi di atas hanya ada CEO dan `owner` sehingga tidak ada intervensi, baik saat merekrut pemain atau menentukan strategi tim," katanya. 

Freddy Mulli mengaku awalnya kaget ditunjuk menangani Persis Solo sekaligus menjabat manajer tim karena hal itu sebagai tugas yang berat. 

"Namun saya harus melakukan tantangan yang baru bagi dunia pelatih. Artinya fungsi menjadi manajer sangat berat tetapi harus dilakukan dan ini hal yang luar biasanya," katanya. 

Dia mengatakan manajemen menargetkan Persis Solo melalui musim kompetisi tahun ini lolos ke Liga 1 Indonesia 2019.


Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024