Banyumas, Antaranews Jateng - Petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani Sri Jaya, Desa Tinggarjaya, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengharapkan Menteri Pertanian Amran Sulaiman dapat menghadiri panen raya di desa itu.

"Kami tentu sangat berharap Mentan bisa hadir saat panen raya," kata Ketua Gapoktan Sri Jaya Sartam di sela kunjungan Penanggung Jawab Upaya Khusus Padi Jagung dan Kedelai Wilayah Banyumas Kementerian Pertanian Apri Handono yang meninjau tanaman padi siap panen di Desa Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang, Banyumas, Sabtu.

Menurut dia, keberhasilan petani dalam menanam padi di Desa Tinggarjaya tidak lepas dari dukungan pemerintah melalui Kementan.

Sebelumnya, kata dia, petani di Desa Tinggarjaya menanam padi dua kali dalam setahun yang diselingi dengan tanaman palawija.

"Itu sudah seperti budaya karena kalau tiga kali tanam padi dikhawatirkan terkena serangan hama. Namun kalau pemerintah menentukan musim tanam ketiga ditanami padi, ya kami siap," katanya.

Ia mengakui jika lahan tanaman padi siap panen itu sebelumnya tidak ditanami padi maupun palawija.

Dalam hal ini, kata dia, dari luasan lahan sawah di Desa Tinggarjaya yang mencapai 350 hektare hanya sekitar 3 hektare yang ditanami palawija sedangkan lainnya dibiarkan menganggur.

Saat pejabat Kementan berkunjung ke Desa Tinggarjaya, lanjut dia, petani diminta segera mengolah lahan sawah yang menganggur untuk ditanami padi.

"Alhamdulillah hasilnya seperti ini, prediksi dari BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian) potensi hasil panennya bisa mencapai 9 ton per hektare," katanya.

Oleh karena itu, dia mengharapkan Mentan Amran Sulaiman bisa menghadiri panen raya di Desa Tinggarjaya.

Penanggung Jawab Upsus Pajale Wilayah Banyumas Apri Handono mengatakan tanaman padi di Desa Tinggarjaya diperkirakan mulai panen tanggal 15 Januari dengan puncaknya tanggal 22 Januari.

"Rencana mau mengundang Pak Menteri (Mentan Amran Sulaiman, red.) kalau memang beliau berkenan. Ini karena sejarahnya luar biasa," kata dia yang juga Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, Jawa Timur.

Ia mengatakan petani di Desa Tinggarjaya biasanya mulai tanam padi pada bulan November dipercepat menjadi bulan Oktober.

Selain itu, kata dia, hasil panennya diprediksi mencapai kisaran 8--9 ton per hektare.

"Kami ambil yang terendah saja, 8 ton," katanya.

Dia mengharapkan setelah selesai panen, petani segera menanami kembali sawahnya.

Terkait dengan luas tambah tanam di wilayah Banyumas, dia memperkirakan pada bulan Januari 2018 lebih dari 2.000 hektare, sedangkan pada bulan Desember 2017 mencapai 8.295 hektare (bukan 8.925 hektare seperti yang tertulis dalam berita sebelumnya, red.).

Pewarta : Sumarwoto
Editor :
Copyright © ANTARA 2024