Semarang, ANTARA JATENG - PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi IV Semarang menyebutkan setidaknya masih ada 30 perlintasan tidak resmi yang harus dijaga ketat selama masa angkutan Natal dan Tahun Baru 2018.

"Untuk perlintasan tidak resmi, kami sudah selesaikan pemasangan patok-patok di 126 perlintasan yang tersebar di berbagai wilayah," kata Kepala PT KAI Daops IV Semarang Wiwik Widayanti di Semarang, Rabu.

Pemasangan patok itu dilakukan, kata dia, baik untuk menutup perlintasan sebidang maupun mencegah kendaraan besar, seperti mobil melewati perlintasan tersebut seiring padatnya lalu lintas kereta api (KA).

Diakuinya, tidak mungkin seluruh perlintasan sebidang yang tidak resmi atau liar langsung ditutup karena ada jalur-jalur tertentu yang menjadi satu-satunya akses masyarakat sekitar untuk beraktivitas.

"Ya, makanya tidak semuanya patok yang dipasang bersifat mati karena ada yang akses masyarakat satu-satunya di situ. Makanya, kami pasang patok biar mobil enggak bisa lewat. Hanya sepeda atau motor," katanya.

Dengan pemasangan patok itu, kata dia, masih ada 30 perlintasan tidak resmi yang harus dijaga, terutama pada masa angkutan Natal dan Tahun Baru ini karena lalu lintas KA selama masa itu sangat padat.

"Tinggal 30 titik (perlintasan, red.) yang harus dijaga. Bisa karena kondisi perlintasan memang ramai sehingga tidak mungkin ditutup. Kami akan tempatkan sekitar 89 petugas untuk menjaga 30 perlintasan itu," katanya.

Wiwik memastikan seluruh perlintasan sebidang yang rawan akan mendapatkan penjagaan dari petugas selama masa angkutan Natal dan Tahun Baru 2017/2018 untuk memastikan kelancaran perjalanan KA.

"Kami terus siapkan untuk masa angkutan Natal dan Tahun Baru 2017/2018, kayak daerah atau jembatan yang rawan, perlu perbaikan, hingga perlintasan. Perlintasan rawan kami jaga semuanya," katanya.

Masa angkutan Natal dan Tahun Baru 2017/2018 di lingkup operasional KAI berlangsung selama 17 hari, mulai 22 Desember 2017 hingga 7 Januari 2018.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor :
Copyright © ANTARA 2024