Purwokerto, ANTARA JATENG - Bupati Banyumas Achmad Husein mengajak masyarakat Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menggalakkan kembali kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) untuk mengantisipasi demam berdarah dengue.

"Saya mengimbau camat, kepala kelurahan, kepala desa, dan masyarakat pada umumnya agar tidak bosan-bosan melaksanakan PSN," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.

Selama ini, PSN dipandang lebih efektif dan lebih murah daripada pengasapan (fogging).

Menurut dia, hal itu disebabkan PSN mampu memutus rantai perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti yang menyebarkan DBD, sedangkan pengasapan hanya membunuh nyamuk dewasa saja.

"Pencegahan DBD ini membutuhkan partisipasi dari berbagai pihak, utamanya dari masyarakat sendiri. Cara yang paling ampuh mengendalikan DBD adalah dengan memberantas vektornya, yakni nyamuk Aedes aegyti. Oleh karena itu, PSN harus kembali digalakkan untuk membasmi sarang-sarang nyamuk yang ada di rumah dan sekitarnya," tegas Bupati.

Dia mengaku tidak menginginkan kejadian luar biasa DBD pada tahun 2016 terulang.

Dalam hal ini, di Kabupaten Banyumas selama 2016 tercatat lebih dari 1.200 kasus.

Wabah DBD dipicu oleh faktor cuaca, yakni curah hujan yang tinggi dan disertai panas yang terik.

Menurut dia, kondisi cuaca pada bulan Desember yang memasuki musim hujan sangat cocok untuk perkembangan nyamuk karena kadang hujan dan kadang pula panas.

"Kita jangan sampai terlena dengan ancaman penularan demam berdarah dengue. Kita harus terus waspada, jangan sampai saat ada kejadian, baru bergerak," katanya.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Banyumas Sadiyanto mengatakan bahwa angka prevalensi DBD pada tahun 2017 secara nasional termasuk di Kabupaten Banyumas cenderung turun.

Kendati demikian, dia mengatakan bahwa masyarakat tidak boleh lengah terhadap kemungkinan terjadinya penyebaran DBD di sekitar mereka.

"Oleh karena itu, Sekretaris Daerah Banyumas telah mengeluarkan surat edaran untuk seluruh puskesmas agar waspada terhadap DBD dan menggiatkan kembali PSN," katanya.

Pewarta : Sumarwoto
Editor :
Copyright © ANTARA 2024