Sukoharjo, ANTARA JATENG - Jumlah kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk Jawa Tengah dan DIY hingga saat ini mencapai 71 persen dari total penduduk.

"Berdasarkan data kami, per 1 Desember 2017 dari total penduduk sebanyak 39.075.309 di Jawa Tengah dan DIY, jumlah kepesertaan BPJS Kesehatan sudah mencapai 27.613.423," kata Asisten Deputi Bidang SDM, Umum, dan Komunikasi Publik Kedeputian BPJS Kesehatan Wilayah Jawa Tengah dan DIY Abdul Azis pada acara media gathering di Best Western Hotel Solobaru, Sukoharjo, Selasa.

Ia mengatakan jika dirinci, dari total penduduk Jawa Tengah sebanyak 35,4 juta jiwa, yang sudah terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan sebanyak 24,5 juta jiwa atau setara dengan 69 persen.

"Sedangkan khusus kepesertaan di DIY, dari total jumlah penduduk sebanyak 3,6 juta jiwa yang sudah terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan sebanyak 3,069 juta jiwa atau setara dengan 85 persen," katanya.

Pihaknya berharap ke depan makin banyak masyarakat yang sadar untuk mendaftarkan diri menjadi peserta BPJS Kesehatan.

Selain itu, ia juga berharap ada dukungan dari pemerintah daerah untuk menyukseskan program pemerintah terkait Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang merupakan produk dari BPJS Kesehatan tersebut.

"Seperti yang sudah dilakukan oleh Pemkot Semarang, wali kotanya memiliki semangat yang tinggi dalam rangka memberikan jaminan kesehatan kepada masyarakat miskin. Bahkan tunggakan iuran JKN-KIS warga miskin dilunasi oleh Pemkot," katanya.

Ia berharap ke depan akan makin banyak kepala daerah yang melakukan langkah serupa seperti halnya yang sudah dilakukan oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.

"Memang butuh `effort` yang tinggi dari kepala daerah, harapan kami ada komitmen tersebut," katanya.

Pewarta : Aris Wasita Widiastuti
Editor :
Copyright © ANTARA 2024