Solo, ANTARA JATENG - Ratusan siswa SD Islam Al Fattah Solo menggelar Aksi Peduli Palestina di Halaman Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Selasa.
Para siswa mengenakan atribut Palestina sebagai bentuk dukungan terhadap masyarakat Palestina. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang berani naik kuda hingga terlihat seperti seorang pejuang.
"Yang kami lakukan ini untuk membela Palestina caranya dengan berkuda bersama," kata Kepala SD Al Fattah, Warsito Anang.
Ia mengatakan cara yang dilakukan tersebut bersifat edukatif untuk para pelajar. Menurut dia, selain melatih keberanian siswa juga melatih ketrampilan mereka naik kuda.
"Kalau cuma aksi demo pakai mobil kan sudah biasa, jadi kami pilih berkuda," katanya.
Di sisi lain, pihaknya juga berharap melalui kegiatan tersebut para siswa dapat merasakan dan simpati terhadap rakyat Palestina yang saat ini sedang mengalami musibah.
Ia mengatakan aksi tersebut dilakukan untuk mengisi "class meeting" sambil menunggu waktu penerimaan rapor. Menurut dia, jumlah siswa yang mengikuti aksi tersebut sebanyak 360 siswa dari kelas I-VI.
Sementara itu, salah satu siswa, Gigih Muhammad (9) mengatakan awalnya takut naik kuda, tetapi setelah agak lama menjadi lebih terbiasa.
Ia mengaku melawan ketakutan sebagai bentuk dukungan untuk membela anak-anak yang ada di Palestina. "Biar mereka bisa sekolah lagi dengan tenang," katanya.
Para siswa mengenakan atribut Palestina sebagai bentuk dukungan terhadap masyarakat Palestina. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang berani naik kuda hingga terlihat seperti seorang pejuang.
"Yang kami lakukan ini untuk membela Palestina caranya dengan berkuda bersama," kata Kepala SD Al Fattah, Warsito Anang.
Ia mengatakan cara yang dilakukan tersebut bersifat edukatif untuk para pelajar. Menurut dia, selain melatih keberanian siswa juga melatih ketrampilan mereka naik kuda.
"Kalau cuma aksi demo pakai mobil kan sudah biasa, jadi kami pilih berkuda," katanya.
Di sisi lain, pihaknya juga berharap melalui kegiatan tersebut para siswa dapat merasakan dan simpati terhadap rakyat Palestina yang saat ini sedang mengalami musibah.
Ia mengatakan aksi tersebut dilakukan untuk mengisi "class meeting" sambil menunggu waktu penerimaan rapor. Menurut dia, jumlah siswa yang mengikuti aksi tersebut sebanyak 360 siswa dari kelas I-VI.
Sementara itu, salah satu siswa, Gigih Muhammad (9) mengatakan awalnya takut naik kuda, tetapi setelah agak lama menjadi lebih terbiasa.
Ia mengaku melawan ketakutan sebagai bentuk dukungan untuk membela anak-anak yang ada di Palestina. "Biar mereka bisa sekolah lagi dengan tenang," katanya.