Cilacap, ANTARA JATENG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mulai memverifikasi faktual kerusakan infrastruktur rumah dan fasilitas umum yang disebabkan oleh gempa berkekuatan 6,9 SR.

"Hari ini, kami mulai melaksanakan verifikasi faktual dan validasi data kerusakan khususnya di UPT (Unit Pelaksana Teknis) BPBD Wilayah Sidareja dan UPT BPBD Wilayah Cilacap yang banyak terdampak gempa," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Cilacap Tri Komara Sidhy di Cilacap, Selasa.

Ia mengatakan verifikasi faktual dan validasi tersebut dilakukan mengecek kesesuaian data kerusakan yang dilaporkan pemerintah desa/kelurahan ke BPBD dengan kondisi sebenarnya di lapangan.

Dalam hal ini, kata dia, pihaknya akan mengecek fisik rumah dan fasilitas umum yang mengalami kerusakan agar nantinya bantuan yang diberikan pemerintah tidak salah sasaran.

"Kegiatan verifikasi faktual dan validasi data ini melibatkan personel BPBD Cilacap dan UPT BPBD serta dibantu beberapa sukarelawan MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center)," katanya.

Kendati verifikasi faktual dan validasi data mulai dilaksanakan, Tri Komara mengatakan jika pendataan kerusakan akibat gempa masih dilakukan.

"Hari ini (19/12) batas terakhir pendataan," katanya.

Ia mengatakan berdasarkan pendataan yang dilaksanakan hingga hari Senin (18/12) tercatat sebanyak 668 kerusakan infrastruktur rumah dan fasilitas umum dengan taksiran kerugian Rp6.617.318.000.

Menurut dia, kerusakan tersebut terdiri atas 71 rumah roboh, 133 rusak berat, 94 rusak sedang, dan 370 rusak ringan yang tersebar di 20 kecamatan dan 80 desa dari total 24 kecamatan, 262 desa, dan 15 kelurahan di Kabupaten Cilacap.

"Data bersifat dinamis dan akan terus di-update perkembangannya. Hari ini (19/12) batas akhir pendataan," tegasnya.

Gempa berkekuatan 6,9 SR yang berpotensi tsunami itu terjadi pada hari Jumat (15/12), pukul 23.47 WIB, berpusat di 7,75 lintang selatan dan 108,11 bujur timur atau 11 kilometer barat daya Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dengan kedalaman 107 kilometer.

Gempa tektonik yang berpusat di daratan itu dirasakan cukup kuat di sejumlah wilayah Jawa Tengah seperti Kabupaten Cilacap, Banyumas, Kebumen, Purworejo, dan Kota Semarang.

Pewarta : Sumarwoto
Editor :
Copyright © ANTARA 2024