Semarang, ANTARA JATENG - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi didapuk menjadi wasit dagongan, salah satu lomba dalam Pekan Olahraga Seni dan Olahraga Pondok Pesantren (Pospeda) 2017 tingkat Kota Semarang.

Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi langsung memimpin olahraga tradisional itu usai membuka Pospeda 2017 di Pondok Pesantren Al Uswah, Desa Pakintelan, Kecamatan Gunungpati, Semarang, Senin.

Meski hanya jadi wasit dalam satu perlombaan, keterlibatan orang nomor satu di Kota Semarang itu membuat para santri peserta lomba terlihat semakin antusias dalam berkompetisi.

Dagongan adalah olahraga tradisional seperti tarik tambang yang menggunakan bambu, bukan menggunakan tali, kemudian bambu dalam olahraga tersebut tidak ditarik melainkan didorong.

Ajang Pospeda Kota Semarang 2017 yang mengangkat tema "Dengan Pospeda, Menjadi Santri Sportif dan Santun" itu, diikuti sebanyak 374 santri dari 20 pondok pesantren yang tersebar di wilayah itu.

Hendi mengungkapkan tema Pospeda itu menjadi penegasan identitas santri, yakni santun dan sportif.

"Santun dan sportif adalah dua hal yang identik dengan seorang santri. Saya rasa kita semua sepakat dengan ini," kata politikus PDI Perjuangan itu.

Menurut dia, kesantunan dan kesportifan merupakan representasi pendidikan di ponpes yang selalu mengajarkan santri untuk menjadi pribadi yang santun dan tawadu.

"Wajar saja kalau santri selalu unggul di berbagai bidang karena sikap santun dan tawadhu tersebut menjadi pintu bagi para santri untuk membuka diri terhadap hal-hal positif dalam mengembangkan diri," lanjutnya.

Pada ajang Pospeda, kata Hendi, ada kearifan lokal yang ditonjolkan yang terlihat dari besarnya komitmen para santri dalam meletakkan nilai-nilai kekhasan Indonesia dalam berbagai kegiatan.

Senada, Ketua Yayasan Ponpes Al-Uswah Semarang Muhammad Toyib Farchani menegaskan santri adalah anak bangsa pengawal PBNU.

"Yang dimaksud PBNU, yakni singkatan dari Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945. Islam kita adalah Islam nusantara," tegasnya.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor :
Copyright © ANTARA 2024