Semarang, ANTARA JATENG - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Semarang Majapahit mengandalkan dua Penggerak Jaminan Sosial Indonesia (Perisai) untuk menjaring semakin banyak peserta baru.

"Di wilayah kami ada dua Perisai, yakni Perisai Tangguh di Semarang dan Perisai Hebat di Demak," kata Kepala Bidang Pemasaran BPJS Ketenagakerjaan Semarang Majapahit Semedi Yuliantoro di Semarang, Selasa.

Hal tersebut diungkapkannya di sela Pelatihan Agen Perisai yang diikuti para pengurus dua Perisai yang berlangsung di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Semarang Majapahit di Jalan Brigjen Katamso, Semarang.

Setiap Perisai, kata dia, memiliki setidaknya lima anggota, terdiri atas ketua dan anggota yang membawahi agen-agen Perisai untuk memaksimalkan dalam menjaring peserta baru BPJS Ketenagakerjaan.

"Perisai ini menjadi kepanjangan tangan BPJS Ketenagakerjaan dalam menyosialisasikan program jaminan sosial kepada masyarakat. Ya, sekaligus menjaring para peserta baru," katanya.

Keberadaan Perisai, diakuinya, dioptimalkan untuk mengakuisisi para peserta skala kecil dan mikro, serta golongan bukan penerima upah (BPU) dengan besaran total iuran di bawah Rp7 juta.

"Kalau besaran total iuran peserta sudah di atas Rp7 juta automatis akan beralih pengelolaan atau akuisisinya ke marketing officer BPJS Ketenagakerjaan. Sistem secara automatis mengatur," katanya.

Untuk Perisai, kata dia, berhak mendapatkan insentif sebesar 7,5 persen dari iuran yang dihimpun, ditambah insentif Rp500 ribu jika bisa mendapatkan minimal 50 peserta baru dalam setiap bulan.

"Makanya, sekarang ini kami latih mereka (Perisai, red.). Sementara ini, memang baru dua Perisai di Semarang dan Demak. Ke depan, dimungkinkan menyusul di wilayah lain, seperti Grobogan," pungkas Semedi.

Sementara itu, Ketua Perisai Tangguh Pambudi Imam S mengakui selama ini belum banyak masyarakat pekerja yang mengetahui dan memahami manfaat mengikuti kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.

"Saya akan mengoptimalkan sosialisasi dulu kepada masyarakat. Banyak yang belum tahu. Apalagi, iurannya sangat ringan. Paling sedikit Rp16.800/bulan. Istilahnya, tidak perlu banyak mikir uang segitu," katanya.

Oleh karena itu, Imam optimistis setidaknya bisa menjaring 50 peserta baru setiap bulannya sehingga total ada 250 peserta baru jika ditambah dengan yang dijaring empat anggotanya.

"Kebetulan, saya di asuransi juga. Kalau asuransi kan pangsanya berbeda, BPJS Ketenagakeraan ini lebih ke masyarakat bawah, mikro dan menengah. Yang penting, bagaimana sadar manfaatnya dulu," katanya.


Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor :
Copyright © ANTARA 2024