Batang, 9/12 (Antara) - Kasus HIV/AIDS (human immunodeficiency virus/acquired immune deficiency syndrome) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, makin memprihatinkan karena kesadaran masyarakat dalam upaya mencegah penularan penyakit tersebut masih rendah.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, Hidayah Basbeth di Batang, Sabtu, mengatakan bahwa jumlah penderita HIV/AIDS selama 10 tahun sudah mencapai 937 kasus sehingga perlu adanya partisipasi semua pihak dalam upaya mencegah penyakit itu.

"Berdasar data penemuan kasus HIV selama Januari hingga akhir 2017 sudah mencapai 106 orang dan yang sudah terinfeksi AIDS 25 orang," katanya saat peringatan Hari AIDS Sedunia.

Ia mengatakan penyelenggaraan Hari AIDS Sedunia itu bertujuan menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap wabah AIDS yang sudah terjadi dimana-mana dan di berbagai negara secara global.

"Penyakit HIV ini disebabkan oleh virus HIV dan penyakit ini sudah dikenal sejak 1981. Akan tetapi sampai sekarang ini kita belum menemukan obatnya dan hanya dapat mengendalikan virusnya," katanya.

Staf Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (PP2M) Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, Lina Munadiroh mengatakan saat ini sudah ada 28 balita terjangkit HIV/AIDS.

Sebanyak 12 balita dari 28 balita tersebut meninggal dunia. Mayoritas HIV/AIDS mengakiti pada ibu rumah tangga dan wanita yang pernah bekerja sebagai pekerja seks komersial, katanya.

Wakil Bupati Batang Suyono mengatakan penyakit HIV/AIDS terus mengalami peningkatan sehingga semua pihak harus bisa melakukan pencegahan terhadap penyakit tersebut agar tidak meluas.

"Kami telah meningkatkan pembiayaan pencegahan HIV/AIDS. Ini merupakan bagian komitmen pemkab bagaimana penanggulangan atau pembiayaan penggulangan secara regulasi yang berkaitan khususnya HIV/AIDS," katanya.

Pewarta : Kutnadi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024