Solo, ANTARA JATENG - Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK) Solo, Jawa Tengah, menyatakan omzet pedagang mengalami penurunan pascakebakaran yang terjadi pada tahun lalu.

"Saat ini kepercayaan perbankan kepada para pedagang berkurang sehingga membuat mereka sulit mengakses permodalan ke perbankan," kata Kepala Humas HPPK Kusbani di Solo, Rabu.

Dengan sulitnya pedagang mengakses pembiayaan, lanjut dia, mereka kesulitan pula memperoleh tambahan modal. Dampaknya adalah usaha para pedagang stagnan.

Selain itu, masih belum pulihnya kepercayaan pemasok barang kepada para pedagang juga masih menjadi masalah.

"Kondisi tersebut membuat barang atau produk yang dijual para pedagang sangat terbatas," katanya.

Ia juga menyinggung penurunan omzet tersebut sangat tajam. Sebagai perbandingan, sebelum kebakaran, perputaran uang di Pasar Klewer rata-rata Rp6 miliar s.d. Rp8 miliar per hari, saat ini menurun lebih dari 50 persen.

"Bahkan, untuk bisa mencapai Rp2 miliar/hari saja rasanya sulit sekali," katanya.

Permasalahan lain, kata dia, adalah munculnya pasar bayangan di gang-gang di Kampung Kauman.

"Mereka tidak hanya menjual batik, tetapi juga berbagai jenis pakaian, seperti jin, kaus, dan batik. Kemunculan mereka sangat mengganggu para pedagang di dalam pasar," katanya.

Permasalahan tersebut diharapkan dapat segera diselesaikan oleh instansi terkait.

"Jangan sampai Pasar Klewer ke depan tinggal nama. Permasalahan ini harus segera diselesaikan agar Pasar Klewer bisa tetap eksis," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor :
Copyright © ANTARA 2024