Semarang, ANTARA JATENG - Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga Provinsi Jawa Tengah terus mendorong masyarakat agar menerapkan perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.

"Membuang limbah sembarangan untuk sebagian masyarakat dianggap hal yang biasa, bahkan ada pula kebiasaan buruk yang seolah sudah membudaya, salah satunya buang air besar (BAB) di sungai meskipun yang bersangkutan sudah mempunyai jamban di rumah," kata Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah Atikoh Ganjar Pranowo di Semarang, Selasa.

Ia menyebutkan, BAB di sungai merupakan salah satu contoh perilaku hidup tidak sehat yang diperparah lagi dengan adanya permakluman dari masyarakat seolah menganggap tindakan tersebut biasa saja.

"Padahal itu bisa merugikan orang lain, merugikan lingkungan, dan sebagainya," ujarnya di sela Kampanye dan Edukasi Bidang Sanitasi Provinsi Jawa Tengah Dalam Rangka Peringatan Ke-72 Hari Bhakti Pekerjaan Umum.

Atikoh berharap masyarakat mulai mengubah perilakunya dengan menumbuhkan budaya malu membuang limbah sembarangan karena cara itu dinilai paling efektif untuk menekan perilaku yang merugikan warga dan lingkungan tersebut.

"Mesti tumbuh pemahaman jika membuang sampah atau tinja sembarangan merupakan hal yang menjijikkan," katanya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah Bambang Nugroho menambahkan, limbah rumah tangga yang tidak dikelola dengan baik dapat mengakibatkan dampat negatif pada lingkungan sehingga perlu upaya penanganan sebelum limbah dibuang ke lingkungan.

Misalnya, kata dia, dengan pengolahan limbah komunal di perkotaan, mengingat lahannya yang terbatas.

Menurut dia, pemerintah terus berupaya untuk melakukan peningkatan akses prasarana dan sarana air limbah, tapi dukungan masyarakat tetap menjadi yang utama sebab tanpa dukungan masyarakat, upaya penanganan limbah tidak akan berhasil.

"Tak cukup komitmen dari pemerintah saja, peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan, tidak hanya di level atas tapi juga sampai di masyarakat," ujarnya.

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor :
Copyright © ANTARA 2024