Batang, ANTARA JATENG - PT Waskita Karya Pemalang Batang Tol Road (PBTR) berjanji siap memenuhi sejumlah tuntutan warga Desa Masin, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, atas kasus kecelakaan yang menewaskan seorang warga setempat dan berujung aksi pemblokiran akses jalan menuju tol.

Perwakilan Humas PT Waskita Karya PBTR, Joni Tean pada pertemuan di balai Desa Masin, Kabupaten Batang, Senin, mengatakan bahwa PT Waskita akan bertanggungjawab sepenuhnya atas kejadian kecelakaan yang menewaskan warga setempat.

"Kami turut berbela sungkawa dan bertangging jawab penuh atas meninggalnya korban pada kasus kecelakan itu. Kami akan membicarakannya lebih lanjut dengan keluarga korban terkait tuntutan yang akan disampaikan," katanya.

Selain itu, kata dia, PT Waskita Karya juga akan memenuhi sejumlah tuntutan warga terkait dengan pemelihraan jalan perlintasan kendaraan berat pengangkut material.

"Dalam waktu satu minggu ini kami akan berusaha menepati keinginan warga, yaitu mulai pemasangan penerangan jalan hingga pemeliharaan jalan yang kini rusak," katanya.

Ia mengaku dengan adanya proyek pembangunan jalan tol dipastikan akan berdampak terhadap kerusakan jalan yang dilalui oleh kendaraan berat.

"Oleh karena, kami mohon pada pemerintah desa mengajukan permohonan pemeliharaan jalan yang rusak yang ditujukan pada pemerintah daerah setempat. Setelah itu, pemerintah daerah bisa diajukan ke PT Waskita agar jalan yang rusak bisa secepatnya diperbaiki," katanya.

Perwakilan warga Desa Masin, Maizun Chozien mengatakan dirinya mengapreasiasi terhadap Polres Batang yang bisa membantu pertemuan warga dengan PT Waskita Karya selaku kontraktor proyek pembangunan jalan tol Pemalang-Batang.

Kendati demikian, kata dia, kepada PT Waskita Karya agar bisa secepatnya merealisasikan janji yang dituntut oleh warga terdampak.

"Selama ini, aktivitas kerja PT Waskita tidak melihat waktu atau bolegh dikatakan bekerja 24 jam tanpa berhenti. Tentunya, aktivitas PT waskita sangat membantu masyarakat di daerah itu," katanya.

Meski PT Waskita Karya telah berjanji akan memenuhi permintaan warga terdampak. Akan tetapi aksi pemblokiran akses jalan menuju jalan Tol Pemalang-Batang, hingga Senin (4/12) malam belum dibuka oleh warga sehingga mengakibatkan arus lalu lintas kendaraan, terutama mobil tidak bisa melewati jalan kabupaten itu.

Pewarta : Kutandi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024