Pati,ANTARA JATENG - Objek wisata Hutan Tanaman Bakau Kertomulyo di Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, semakin diminati pengunjung, meskipun fasilitasi yang tersedia belum memadai.

Menurut Ketua Kelompok Sadar Wisata Trisno Segoro Adi Sucipto di Kudus, Senin, wisatawan yang mengunjungi objek wisata Hutan Mangrove Kertomulyo yang ada di Desa Kertomulyo, Kecamatan Trangkil berasal dari berbagai daerah di Jateng.

Di antaranya, kata dia, ada yang berasal dari Yogyakarta, Solo, dan Semarang.

"Mereka justru ada yang sekadar mencari objek wisata laut melalui situs mesin pencari dan menemukan Hutan Wisata Mangrove Kertomulyo," ujarnya.

Sementara pengunjung terbanyak, kata dia, masih didominasi dari masyarakat setempat yang setiap akhir pekan pada pagi dan sore memadati objek wisata setempat.

Ia memperkirakan, jumlah kunjungan pada saat liburan bisa mencapai ribuan pengunjung, sedangkan hari biasa hanya puluhan pengunjung yang didominasi warga lokal.

Melihat daya tarik pengunjung yang begitu besar, kata dia, akhirnya mendorong masyarakat yang peduli lingkungan yang ikut mengupayakan penanaman kembali tanaman mangrove di desa setempat untuk menyediakan sejumlah fasilitas pendukung.

Di antaranya, kata dia, jembatan penghubung hutan mangrove karena terbelah oleh aliran sungai, serta gazebo, ayunan, dan tempat duduk.

"Kami juga tengah menyiapkan pembangunan trek di tepi hutan mangrove yang bisa langsung melihat pantai dari dekat," ujarnya.

Untuk mendekati pantai, kata dia, tidak mudah, karena tanahnya yang berlumpur, sehingga dibutuhkan trek bagi pengunjung, selain pula disediakan akses jalan berbatu.

"Kami juga baru saja membuat tulisan Pantai Kertomulyo berukuran besar agar bisa dijadikan tempat swafoto atau selfie," ujarnya.

Ia mengatakan, semua fasilitas yang tersedia saat ini merupakan hasil swadaya dari Pokdarwis Trisno Segoro, kelompok Peduli Pantai Utara Pati serta dari Karang Taruna Satria Mulya.

Keberadaan Hutan Mangrove Kertomulyo tersebut, kata dia, berawal dari keprihatinan warga karena rusaknya tanaman mangrove di sepanjang Pantai Kertomulyo.

Selanjutnya, kata dia, secara bergotong-royong masyarakat yang peduli lingkungan akhirnya memulai penanaman tanaman mangrove pada tahun 2009 dan hasilnya baru bisa terlihat pada tahun 2014.

Beberapa perusahaan swasta maupun komunitas masyarakat yang peduli lingkungan, kata dia, mulai tertarik melakukan kegiatan penanaman tanaman mangrove di sepanjang Pantai Kertomulyo.

Hingga saat ini, kata dia, panjang pantai yang tertanami tanaman mangrove mencapai 1,5 kilometer.

Pewarta : Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor :
Copyright © ANTARA 2024