Grobogan, ANTARA JATENG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membantu perbaikan rumah berdinding anyaman bambu dan berlantai tanah milik seorang buruh serabutan di Dusun Taban, Desa Jenengan, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan.
Usai menghadiri penanaman pohon di kawasan Ekowisata Ujung Kendeng, Rabu, Ganjar tiba-tiba turun dari mobil dinasnya dan berjalan menuju rumah berukuran 4 x 6 meter yang ditempati Sutrisman alias Paino beserta istri dan 2 anaknya.
Ganjar terlihat menggeleng-gelengkan kepala saat melihat kondisi di dalam rumah Paino yang hanya ada 1 kamar dan dapur yang disekat dinding anyaman bambu, sedangkan ruang utama terdapat jemuran serta beberapa kayu bakar.
Di hadapan Ganjar dan Bupati Grobogan Sri Sumarni, Paino mengaku sehari-hari bekerja sebagai buruh serabutan yang mendapat upah antara Rp20-30 ribu.
"Jika tidak ada kerjaan, saya mencari kayu bakar di hutan dan hasilnya hanya cukup untuk makan dan `ngurus` anak," kata Paino yang kaget rumahnya dikunjungi orang nomor satu di Jawa Tengah.
Mendengar hal itu, Ganjar menyampaikan keinginannya untuk membantu memperbaiki rumah Paino agar lebih layak huni dan sehat.
Ganjar mengaku tergerak untuk membantu rumah Paino yang masuk kategori rumah tidak layak huni.
"Dan ternyata saat saya masuk benar, kondisinya memprihatinkan. Bocor sana sini saat hujan dan tidak sehat, ini harus cepat diperbaiki, tidak bisa dibiarkan," ujar Ganjar.
Terkait dengan biaya untuk membantu rumah Paino, Ganjar menyebut menggunakan biaya pribadi.
Selain itu, Ganjar rencananya akan berkoordinasi dengan Badan Amil Zakat Nasional Jateng untuk memperbaiki RTLH yang jumlahnya di Jateng masih banyak.
Usai menghadiri penanaman pohon di kawasan Ekowisata Ujung Kendeng, Rabu, Ganjar tiba-tiba turun dari mobil dinasnya dan berjalan menuju rumah berukuran 4 x 6 meter yang ditempati Sutrisman alias Paino beserta istri dan 2 anaknya.
Ganjar terlihat menggeleng-gelengkan kepala saat melihat kondisi di dalam rumah Paino yang hanya ada 1 kamar dan dapur yang disekat dinding anyaman bambu, sedangkan ruang utama terdapat jemuran serta beberapa kayu bakar.
Di hadapan Ganjar dan Bupati Grobogan Sri Sumarni, Paino mengaku sehari-hari bekerja sebagai buruh serabutan yang mendapat upah antara Rp20-30 ribu.
"Jika tidak ada kerjaan, saya mencari kayu bakar di hutan dan hasilnya hanya cukup untuk makan dan `ngurus` anak," kata Paino yang kaget rumahnya dikunjungi orang nomor satu di Jawa Tengah.
Mendengar hal itu, Ganjar menyampaikan keinginannya untuk membantu memperbaiki rumah Paino agar lebih layak huni dan sehat.
Ganjar mengaku tergerak untuk membantu rumah Paino yang masuk kategori rumah tidak layak huni.
"Dan ternyata saat saya masuk benar, kondisinya memprihatinkan. Bocor sana sini saat hujan dan tidak sehat, ini harus cepat diperbaiki, tidak bisa dibiarkan," ujar Ganjar.
Terkait dengan biaya untuk membantu rumah Paino, Ganjar menyebut menggunakan biaya pribadi.
Selain itu, Ganjar rencananya akan berkoordinasi dengan Badan Amil Zakat Nasional Jateng untuk memperbaiki RTLH yang jumlahnya di Jateng masih banyak.