Semarang, ANTARA JATENG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberangkatkan 100 kepala keluarga dari beberapa daerah untuk mengikuti program transmigrasi di Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) Sepunggur, Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.
"Yang penting yakin, dijalani dengan senang dan semangat, pasti akan berhasil," kata Ganjar dengan bahasa Jawa di hadapan ratusan transmigran di Semarang, Selasa.
Ganjar mengungkapkan, sudah banyak transmigran asal Jateng yang sukses dan berhasil meningkatkan taraf hidupnya di lokasi transmigrasi.
Politikus PDI Perjuangan itu menyebutkan ada beberapa transmigran asal Jateng yang menjadi pejabat, legislator, pegawai negeri sipil, dan pengusaha setelah mengikuti program transmigrasi.
"Panjenengan (kalian) juga pasti bisa seperti mereka, asal mau bekerja keras," ujarnya.
Para transmigran asal Jateng juga mendapat nasihat untuk tetap melestarikan budaya Jawa, serta menjaga kerukunan dan persaudaraan di lokasi transmigrasi.
"Saya doakan semua transmigran asal Jateng berhasil, kalau ada kesempatan pasti saya akan berkunjung ke sana," katanya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Tengah Wika Bintang menambahkan, 100 kepala keluarga yang berangkat bertransmigrasi ke Kalimantan Utara terdiri dari 375 jiwa dengan rincian dewasa 244 jiwa, remaja dan anak 48 jiwa serta balita sebanyak 83 jiwa.
"Sebelum diberangkatkan, para calon transmigran wajib mengikuti pelatihan keterampilan di Balai Keterampilan Yogyakarta pada Juni-Agustus 2017," katanya.
Pelatihan yang akan diberikan meliputi pelatihan dasar pertanian, perkebunan, dan perikanan, termasuk pembuatan pupuk pertanian serta pengolahan pascapanen.
Selain itu, ada pelatihan keterampilan dasar dari kabupaten asal seperti keterampilan seni ukir bagi transmigran asal Kabupaten Jepara sehingga bisa mandiri di lokasi transmigrasi.
Pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, beberapa pemerintah kabupaten asal transmigran di Jateng, dan Pemkab Bulungan sepakat bekerja sama melakukan program transmigrasi dengan model "sharing" sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat sekaligus pemerataan jumlah penduduk di Indonesia.
"Yang penting yakin, dijalani dengan senang dan semangat, pasti akan berhasil," kata Ganjar dengan bahasa Jawa di hadapan ratusan transmigran di Semarang, Selasa.
Ganjar mengungkapkan, sudah banyak transmigran asal Jateng yang sukses dan berhasil meningkatkan taraf hidupnya di lokasi transmigrasi.
Politikus PDI Perjuangan itu menyebutkan ada beberapa transmigran asal Jateng yang menjadi pejabat, legislator, pegawai negeri sipil, dan pengusaha setelah mengikuti program transmigrasi.
"Panjenengan (kalian) juga pasti bisa seperti mereka, asal mau bekerja keras," ujarnya.
Para transmigran asal Jateng juga mendapat nasihat untuk tetap melestarikan budaya Jawa, serta menjaga kerukunan dan persaudaraan di lokasi transmigrasi.
"Saya doakan semua transmigran asal Jateng berhasil, kalau ada kesempatan pasti saya akan berkunjung ke sana," katanya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Tengah Wika Bintang menambahkan, 100 kepala keluarga yang berangkat bertransmigrasi ke Kalimantan Utara terdiri dari 375 jiwa dengan rincian dewasa 244 jiwa, remaja dan anak 48 jiwa serta balita sebanyak 83 jiwa.
"Sebelum diberangkatkan, para calon transmigran wajib mengikuti pelatihan keterampilan di Balai Keterampilan Yogyakarta pada Juni-Agustus 2017," katanya.
Pelatihan yang akan diberikan meliputi pelatihan dasar pertanian, perkebunan, dan perikanan, termasuk pembuatan pupuk pertanian serta pengolahan pascapanen.
Selain itu, ada pelatihan keterampilan dasar dari kabupaten asal seperti keterampilan seni ukir bagi transmigran asal Kabupaten Jepara sehingga bisa mandiri di lokasi transmigrasi.
Pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, beberapa pemerintah kabupaten asal transmigran di Jateng, dan Pemkab Bulungan sepakat bekerja sama melakukan program transmigrasi dengan model "sharing" sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat sekaligus pemerataan jumlah penduduk di Indonesia.