Banjarnegara, ANTARA JATENG - Pemerintah Kabupaten Banjarnegara mulai merintis pendirian Unit Pelaksana Teknis (UPT) Domba Batur, kata Kasi Produksi, Pengembangan, dan Usaha Peternakan, Dinas Pertanian dan Perikanan Banjarnegara Hanif Ahmadi.
"Kita sudah mulai merintis untuk mendirikan UPT Domba Batur," katanya di Banjarnegara, Selasa.
Tujuan pembentukan UPT tersebut, kata dia, sebagai salah satu upaya mengembangkan domba Batur.
Pasalnya, kata dia, populasi domba Batur di Kabupaten Banjarnegara kian menurun.
Dia menjelaskan, populasi domba Batur pada saat ini 13.173 ekor.
"Jumlah tersebut menurun bila dibandingkan populasi tahun 2012 yakni sekitar 15 ribuan ekor," katanya.
Dia menambahkan, pemerintah kabupaten juga terus mengembangkan domba Batur di sejumlah kecamatan.
"Kami terus berupaya mengembangkan domba Batur di luar Kecamatan Batur," katanya.
Contohnya, kata dia, di Kecamatan Pejawaran dan Wanayasa dan Pagentan.
"Kami berharap para peternak di wilayah tersebut dan bahkan di wilayah lainnya tertarik untuk mengembangkan dan melestarikan domba Batur," katanya.
Selain itu, kata dia, pihaknya melakukan pelatihan-pelatihan teknis budidaya dan teknologi kepada kelompok-kelompok ternak domba dan kambing.
"Misalnya teknologi pakan, budi daya, pupuk organik, dan lain sebagainya," katanya.
Sebelumnya, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengatakan bahwa domba Batur memiliki nilai ekonomis yang tinggi, sehingga peternak akan lebih diuntungkan jika bisa mengembangkan domba tersebut.
Budhi menambahkan, selama ini domba Batur juga telah banyak memberikan kontribusi pendapatan bagi rumah tangga peternak, yaitu sebagai penyedia protein hewani dan berperan dalam penyediaan pupuk kandang untuk budi daya pertanian.
"Domba Batur merupakan salah satu rumpun domba lokal yang mempunyai keseragaman fisik dan komposisi genetik serta kemampuan adaptasi yang baik pada keterbatasan lingkungan, dengan sebaran geografis di Kecamatan Batur dan sekitarnya," katanya.
"Kita sudah mulai merintis untuk mendirikan UPT Domba Batur," katanya di Banjarnegara, Selasa.
Tujuan pembentukan UPT tersebut, kata dia, sebagai salah satu upaya mengembangkan domba Batur.
Pasalnya, kata dia, populasi domba Batur di Kabupaten Banjarnegara kian menurun.
Dia menjelaskan, populasi domba Batur pada saat ini 13.173 ekor.
"Jumlah tersebut menurun bila dibandingkan populasi tahun 2012 yakni sekitar 15 ribuan ekor," katanya.
Dia menambahkan, pemerintah kabupaten juga terus mengembangkan domba Batur di sejumlah kecamatan.
"Kami terus berupaya mengembangkan domba Batur di luar Kecamatan Batur," katanya.
Contohnya, kata dia, di Kecamatan Pejawaran dan Wanayasa dan Pagentan.
"Kami berharap para peternak di wilayah tersebut dan bahkan di wilayah lainnya tertarik untuk mengembangkan dan melestarikan domba Batur," katanya.
Selain itu, kata dia, pihaknya melakukan pelatihan-pelatihan teknis budidaya dan teknologi kepada kelompok-kelompok ternak domba dan kambing.
"Misalnya teknologi pakan, budi daya, pupuk organik, dan lain sebagainya," katanya.
Sebelumnya, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengatakan bahwa domba Batur memiliki nilai ekonomis yang tinggi, sehingga peternak akan lebih diuntungkan jika bisa mengembangkan domba tersebut.
Budhi menambahkan, selama ini domba Batur juga telah banyak memberikan kontribusi pendapatan bagi rumah tangga peternak, yaitu sebagai penyedia protein hewani dan berperan dalam penyediaan pupuk kandang untuk budi daya pertanian.
"Domba Batur merupakan salah satu rumpun domba lokal yang mempunyai keseragaman fisik dan komposisi genetik serta kemampuan adaptasi yang baik pada keterbatasan lingkungan, dengan sebaran geografis di Kecamatan Batur dan sekitarnya," katanya.