Cilacap, ANTARA JATENG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di wilayah Jawa Tengah bagian selatan mewaspadai kemungkinan terjadinya hujan lebat disertai angin kencang dalam dua hari ke depan.

"Berdasarkan data yang kami peroleh dari BMKG Pusat, potensi terjadinya hujan lebat yang disertai angin kencang itu akibat terbentuknya dua bibit siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia," kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Jawa Tengah, Minggu.

Ia mengatakan saat ini di sekitar wilayah Indonesia telah terpantau dua bibit siklon yang berada dalam wilayah tanggung jawab "Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC)" Jakarta.

Dalam hal ini, bibit siklon 95S berlokasi di selatan Jawa Tengah pada 26 November 2017 dengan pusat sekitar 9,6 lintang selatan dan 109,4 bujur timur atau sekitar 240 kilometer sebelah selatan-barat daya Cilacap.

Bibit siklon 95S bergerak ke arah utara-barat laut kemudian akan berbelok ke timur, keesokan harinya dengan kecepatan angin maksimum sekitar 25 knots atau 45 kilometer per jam serta tekanan terendah 1.003 milibar.

Sementara di Samudra Hindia sebelah barat daya Bengkulu atau di posisi 6,8 Lintang Selatan dan 94,2 Bujur Timur terdapat juga bibit siklon tropis 96S yang bergerak ke arah timur-tenggara.

"Bibit siklon 95S yang berada di selatan Jawa lebih berpotensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis. Selain itu, bibit siklon 95S juga memberikan pengaruh terhadap cuaca di wilayah Indonesia khususnya Jawa," kata Teguh.

Oleh karena itu, kata dia, pada hari Senin (27/11) dan Selasa (28/11) diperkirakan terdapat peningkatan potensi terjadinya hujan lebat dan angin kencang dengan kecepatan lebih dari 20 knots di Jawa Tengah bagian selatan, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Timur bagian selatan.

Ia mengimbau masyarakat agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan dan pohon tumbang.

Menurut dia, bibit siklon 95S juga berdampak pada peningkatan tinggi gelombang di sejumlah wilayah perairan Indonesia.

Sementara untuk tinggi gelombang di wilayah Samudera Hindia selatan Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur berpotensi mencapai 2,5-4 meter. 

Pewarta : Sumarwoto
Editor :
Copyright © ANTARA 2024