Semarang, ANTARA JATENG - BPJS Ketenagakerjaan Semarang Pemuda membagikan 750 paket sembako murah untuk para driver Go-JEK Kota Semarang, di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Semarang Pemuda Jalan Pemuda No. 130 Semarang, Sabtu.

Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Semarang Pemuda Heri Purwanto mengatakan pasar murah tersebut menjadi bagian menyambut Hari Ulang Tahun ke-40 BPJS Ketenagakerjaan selain kegiatan sosial lainnya seperti donor darah di perusahaan Techpack Asia dan 40 menit mengajar di Universitas Diponegoro awal November 2017.

Paket sembako tersebut terdiri dari 5 kg beras, 3 liter minyak goreng, 2 kg gula pasir dengan total harga Rp150.000 dan dijual kepada para driver Go-JEK hanya Rp60.000.

"Selain mendapatkan sembako murah, para driver Go-JEK juga mendapatkan perlindungan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian," kata Heri Purwanto.

Kepala Bidang Pemasaran Informal yang sekaligus Koordinator Lapangan Pasar Murah Noviana Kartika Setyaningtyas menambahkan para driver Go-JEK cukup melihatkan KTP dan Aplikasi Go-JEKnya.

"Nantinya iuran BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp.16.800 akan otomatis disetorkan dari aplikasi Go-Pay para driver Go-JEK, jadi mereka tidak akan kerepotan saat mau membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan," kata Noviana Kartika Setyaningtyas setelah memberi informasi mengenai program BPJS Ketenagakerjaan.

Salah satu driver Go-JEK Nardi (44) yang ikut membeli paket sembako murah juga sekaligus mendaftarkan dirinya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan merasa terbantu dari kegiatan tersebut.

"Kami sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini, selain mendapatkan paket sembako murah kami juga ikut menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, awalnya saya memang mau ikut program BPJS Ketenagakerjaan, tapi karena sibuk jadi belum sempat daftar," kata Nardi setelah menerima sembako murahnya.

Nardi juga mengapresiasi pembayaran iuran BPJS Ketenagakerjaan jika dilakukan autodebet atau diambil secara otomatis melalui aplikasi Go-Pay.

"Jadi saya tidak perlu repot-repot ke supermarket atau bank untuk bayar iurannya, sehingga bisa lebih fokus kerja," tambah Nardi.

Nardi berharap para driver Go-JEK yang lain juga mau ikut serta menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, karena resiko kerja menjadi driver Go-JEK itu sangat tinggi dan bila sesuatu hal yang tidak diingankan terjadi, keluarga di rumah tidak akan terbebani.



Pewarta : Humas BPJS Ketenagakerjaan
Editor :
Copyright © ANTARA 2024