Magelang, ANTARA JATENG - Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menggelar safari pementasan wayang kulit secara bergiliran di 21 kecamatan sebagai salah satu upaya melestarikan warisan budaya bangsa.

"Ini dalam rangka `nguri-uri kabudayan Jawi` (melestarikan kebudayaan Jawa, red.), melalui pementasan Wayang di berbagai wilayah, sebagai salah satu upaya untuk melestarikan warisan budaya adiluhung dari nenek moyang kita," kata Bupati Magelang Zaenal Arifin dalam keterangan tertulis di Magelang, Kamis.

Zaenal Arifin mengatakan bahwa wayang telah diakui oleh Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO) pada 2003 sebagai warisan kekayaan budaya Indonesia yang bernilai tinggi.

Dalam safari pementasan wayang kulit yang perdana di Desa Blongkeng, Kecamatan Ngluwar pada Rabu (22/11) malam itu, ia mengatakan setiap kali pergelaran menghadirkan dalang wayang dari daerah setempat yang juga anggota Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kabupaten Magelang.

Ia menjelaskan tentang makna yang terkandung dalam lakon-lakon wayang kulit, seperti tentang jati diri manusia, masyarakat, dan bangsa, serta nilai-nilai luhur bangsa.

"Kehadiran wayang pada era global sekarang ini menjadi penting guna menangkal ajaran atau aliran dari luar yang kurang relevan dengan nilai-nilai luhur bangsa kita," ucapnya.

Bupati Zaenal juga mengatakan bahwa kebudayaan sebagai aset daerah yang harus dijaga kelestariannya. Kebudayaan bukan hanya untuk dinikmati keindahannya, namun juga mengandung berbagai nilai luhur warisan nenek moyang bangsa.

Ia juga mengatakan bahwa pertunjukan seni dan budaya bukan hanya sebagai tontonan, namun juga tuntunan masyarakat karena menyimpan filosofi tentang kehidupan yang mendalam serta berfungsi sebagai pencerah akal budi.

"Itulah yang mengantarkan bangsa kita ini menjadi bangsa yang berperilaku dan berbudaya luhur," katanya.

Zaenal mengatakan bahwa wayang juga menjadi media untuk menyampaikan berbagai pesan penting, antara lain menyangkut moral bangsa, program-program pembangunan, dan memotivasi masyarakat untuk berperan aktif dalam pembangunan.

Ia mengharapkan melalui safari pementasan wayang kulit di seluruh kecamatan di daerah itu, berbagai kebijakan Pemkab Magelang dapat disampaikan kepada masyarakat luas sehingga mendapat dukungan positif dari seluruh lapisan warga.



Pewarta : M. Hari Atmoko
Editor :
Copyright © ANTARA 2024