Purwokerto, ANTARA JATENG - Yayasan Dompet Dhuafa menawarkan kerja sama kemitraan ke Palang Merah Indonesia Cabang Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, khususnya dalam hal pelayanan sosial dan kemanusiaan bagi golongan masyarakat menengah ke bawah.
"Silakan, apa yang bisa kami berikan dan apa yang bisa PMI berikan," kata Ketua Dewan Pembina dan Pendiri Yayasan Dompet Dhuafa Parni Hadi saat membuka diskusi di Aula PMI Cabang Banyumas, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin malam.
Menurut dia, kerja sama kemitraan tersebut dapat dilakukan dalam beberapa bentuk, salah satunya "co branding" atau menggabungkan dua merek.
Dalam hal ini, dia mencontohkan layanan ambulans gratis dengan mencantumkan nama PMI Cabang Banyumas dan Dompet Dhuafa pada kendaraan tersebut.
Selain itu, kerja sama kemitraan juga dapat dilakukan melalui pembangunan rumah sakit.
"Kami punya dananya, PMI punya SDM-nya (Sumber Daya Manusia)," kata mantan Pemimpin Umum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara itu.
Sementara saat menyampaikan paparan, Presiden Direktur Yayasan Dompet Dhuafa Imam Rulyawan menjelaskan berbagai kegiatan yang dilaksanakan Dompet Dhuafa.
Menurut dia, PMI Cabang Banyumas bersama Dompet Dhuafa sebenarnya juga bisa mengelola zakat dan infak yang hasilnya bisa dimanfaatkan untuk masyarakat setempat.
"Zakat yang kami kumpulkan di daerah tidak ditarik ke pusat namun kami serahkan pengelolaannya kepada daerah tersebut," katanya.
Dalam kesempatan tersebut Ketua PMI Cabang Banyumas Dibyo Yuwono yang didampingi Kepala Klinik PMI Cabang Banyumas Sutomo menjelaskan perjalanan PMI Banyumas dari masa ke masa.
Saat ditemui usai diskusi, Presiden Direktur Yayasan Dompet Dhuafa Imam Rulyawan mengatakan dari diskusi tersebut, pihaknya menangkap adanya semangat bersinergi untuk memberikan pelayanan terbaik dalam menjalankan misi kemanusiaan.
"Khususnya di bidang pelayanan kesehatan, di mana kita tahu salah satu untuk meningkatkan derajat masyarakat adalah menyediakan fasilitas atau akses pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau," katanya.
Ia mengatakan pada era sekarang dengan mengacu kepada Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional khususnya jaminan kesehatan nasional, seharusnya bisa lebih optimal lagi.
Dia mengharapkan ke depan, Dompet Dhuafa bisa bersinergi dengan PMI Cabang Banyumas sehingga pelayanan kesehatan lebih optimal.
"Dan kita tahu, masih banyak PR-PR di bidang kesehatan, bagaimana menurunkan angka kematian ibu, menurunkan angka kematian bayi, bagaimana meningkatkan program kesehatan tidak hanya pengobatan tetapi juga di bidang promotif dan pencegahan," katanya.
Sementara itu, Ketua PMI Cabang Banyumas Dibyo Yuwono mengatakan tawaran kerja sama kemitraan itu pada dasarnya merupakan hal yang positif.
"Artinya, orientasinya kepada masyarakat luas, kemanusiaan, karena memang sudah menjadi satu roh dengan PMI tinggal realisasinya adalah kemitraan," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya akan melihat detail kerja sama kemitraan yang ditawarkan Dompet Dhuafa lantaran hal tersebut bukan pemberian hibah.
Ia mengharapkan kerja sama tersebut tidak sampai melenceng dari tujuh prinsip palang merah.
"Kalau sesuai dengan tujuh prinsip palang merah, kenapa tidak," tegasnya.
Dia mengatakan jika kerja sama kemitraan tersebut dapat direalisasikan, pihaknya akan memulai dari yang terkecil, yakni melayani masyarakat selama 24 jam dan memberikan layanan ambulans gratis.
Jika layanan tersebut dapat berjalan, kata dia, tidak menutup kemungkinan kerja sama akan ditingkatkan lagi khususnya dalam pelayanan kesehatan.
"Silakan, apa yang bisa kami berikan dan apa yang bisa PMI berikan," kata Ketua Dewan Pembina dan Pendiri Yayasan Dompet Dhuafa Parni Hadi saat membuka diskusi di Aula PMI Cabang Banyumas, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin malam.
Menurut dia, kerja sama kemitraan tersebut dapat dilakukan dalam beberapa bentuk, salah satunya "co branding" atau menggabungkan dua merek.
Dalam hal ini, dia mencontohkan layanan ambulans gratis dengan mencantumkan nama PMI Cabang Banyumas dan Dompet Dhuafa pada kendaraan tersebut.
Selain itu, kerja sama kemitraan juga dapat dilakukan melalui pembangunan rumah sakit.
"Kami punya dananya, PMI punya SDM-nya (Sumber Daya Manusia)," kata mantan Pemimpin Umum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara itu.
Sementara saat menyampaikan paparan, Presiden Direktur Yayasan Dompet Dhuafa Imam Rulyawan menjelaskan berbagai kegiatan yang dilaksanakan Dompet Dhuafa.
Menurut dia, PMI Cabang Banyumas bersama Dompet Dhuafa sebenarnya juga bisa mengelola zakat dan infak yang hasilnya bisa dimanfaatkan untuk masyarakat setempat.
"Zakat yang kami kumpulkan di daerah tidak ditarik ke pusat namun kami serahkan pengelolaannya kepada daerah tersebut," katanya.
Dalam kesempatan tersebut Ketua PMI Cabang Banyumas Dibyo Yuwono yang didampingi Kepala Klinik PMI Cabang Banyumas Sutomo menjelaskan perjalanan PMI Banyumas dari masa ke masa.
Saat ditemui usai diskusi, Presiden Direktur Yayasan Dompet Dhuafa Imam Rulyawan mengatakan dari diskusi tersebut, pihaknya menangkap adanya semangat bersinergi untuk memberikan pelayanan terbaik dalam menjalankan misi kemanusiaan.
"Khususnya di bidang pelayanan kesehatan, di mana kita tahu salah satu untuk meningkatkan derajat masyarakat adalah menyediakan fasilitas atau akses pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau," katanya.
Ia mengatakan pada era sekarang dengan mengacu kepada Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional khususnya jaminan kesehatan nasional, seharusnya bisa lebih optimal lagi.
Dia mengharapkan ke depan, Dompet Dhuafa bisa bersinergi dengan PMI Cabang Banyumas sehingga pelayanan kesehatan lebih optimal.
"Dan kita tahu, masih banyak PR-PR di bidang kesehatan, bagaimana menurunkan angka kematian ibu, menurunkan angka kematian bayi, bagaimana meningkatkan program kesehatan tidak hanya pengobatan tetapi juga di bidang promotif dan pencegahan," katanya.
Sementara itu, Ketua PMI Cabang Banyumas Dibyo Yuwono mengatakan tawaran kerja sama kemitraan itu pada dasarnya merupakan hal yang positif.
"Artinya, orientasinya kepada masyarakat luas, kemanusiaan, karena memang sudah menjadi satu roh dengan PMI tinggal realisasinya adalah kemitraan," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya akan melihat detail kerja sama kemitraan yang ditawarkan Dompet Dhuafa lantaran hal tersebut bukan pemberian hibah.
Ia mengharapkan kerja sama tersebut tidak sampai melenceng dari tujuh prinsip palang merah.
"Kalau sesuai dengan tujuh prinsip palang merah, kenapa tidak," tegasnya.
Dia mengatakan jika kerja sama kemitraan tersebut dapat direalisasikan, pihaknya akan memulai dari yang terkecil, yakni melayani masyarakat selama 24 jam dan memberikan layanan ambulans gratis.
Jika layanan tersebut dapat berjalan, kata dia, tidak menutup kemungkinan kerja sama akan ditingkatkan lagi khususnya dalam pelayanan kesehatan.