Semarang, ANTARA JATENG - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyerahkan bantuan kaki palsu kepada penyandang difabel di "Kota Atlas" itu untuk membantu kelancaran mereka dalam beraktivitas.

"Ini adalah bagian nyata dari representasi konsep bergerak bersama yang kami bawa," kata Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi itu, usai menyerahkan bantuan kaki palsu di Semarang, Senin.

Menurut dia, seluruh komponen masyarakat harus bergerak bersama dalam membangun dan membuat kotanya lebih baik lagi, sebab tidak mungkin semuanya hanya mengandalkan peran pemerintah.

Bantuan kaki palsu dan alat penjepit kaki untuk penderita polio itu, hasil dari donasi yang dihimpun oleh Paguyuban Peduli Penyandang Disabilitas (P3D) Kota Semarang dan Yayasan Peduli Tuna Daksa.

Politikus PDI Perjuangan itu juga memberikan motivasi kepada para penyandang difabel agar mereka tetap bersemangat dan tidak menyerah dengan kondisi yang dimilikinya.

"Presiden ke-32 Amerika Serikat (AS) Roosevelt, walaupun menggunakan kursi roda tetapi mampu menjadi presiden sampai empat kali. Saya yakin `penjenengan` (anda, red.) semua juga bisa. Tidak kalah dengan Roosevelt," katanya.

Ketua P3D Fita Maryunani mengaku bersyukur karena Wali Kota Semarang mau berpartisipasi memberikan sumbangan tangan dan kaki palsu yang dibutuhkan para penyandang difabel.

"Tadi dapat dari Pak Wali (Wali Kota Semarang, red.) sendiri. Saya diminta berkoordinasi untuk berikutnya (bantuan kaki palsu, red.) beliau yang akan mendanai semuanya," katanya.

Diakuinya, selama ini mencari donatur sendiri untuk pemberian bantuan kepada penyandang difabel, tetapi sekarang ini sudah bisa melibatkan instansi sehingga hal tersebut sebagai bantuan yang berarti.

"Inilah puncaknya yang saya maksudkan. Ketika mengadakan ini, saya mencari donatur sendiri. Akhirnya, kini bisa melibatkan instansi. Alhamdulillah terealisasi berkat Pak Wali," katanya.

Wanto, salah satu penyandang difabel akibat penyakit polio yang dideritanya sejak kecil, mengaku senang mendapatkan bantuan alat untuk membantu aktivitasnya sehingga makin membuatnya bersemangat.

"Bersyukur hari ini Pak Wali rela hadir menemui kami. Mulai sekarang, kami sudah bisa berjalan normal. Untuk rekan-rekan semua juga harus terus semangat," kata anggota Komunitas Motor Penyandang Cacat (Kompac) itu.

Setidaknya ada 31 penyandang difabel yang menerima bantuan kaki palsu dan alat penjepit kaki bagi penderita polio yang penyerahan bantuannya berlangsung di Kantor P3D Kota Semarang.

Hadir dalam penyerahan bantuan kaki palsu itu, antara lain Kepala Dinas Sosial Kota Semarang Tommy Y Said dan Kasi Perencanaan Program dan Evaluasi Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa Kemensos RI Wisnu Murti Ratna Wati.


Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor :
Copyright © ANTARA 2024