Solo, ANTARA JATENG - Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Tengah meningkatkan pengetahuan jajarannya melalui "Focus Group Discussion (FGD) 2017" agar mereka mampu mengembangkan citra positif institusi tersebut.

Kegiatan yang berlangsung di Hotal Lorin Surakarta, Senin, tersebut, diikuti sekitar 100 peserta, antara lain anggota humas dari polres-polres di wilayah eks-Keresidenan Surakarta, Polres Kota Salatiga, wartawan dari media cetak, daring, elektronika, mahasiswa, dan kalangan dosen.

Sejumlah narasumber yang dihadirkan, antara lain Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jateng Amir Machmud, dosen Ilmu Komunikasi Fisip Undip Semarang Lintang Ratri Rahmiaji, Kepala Prodi Ilmu Komunikasi Fisip UNS Surakarta Hartjarjo, dan Wakil Pemred Harian Suara Merdeka Agus Toto Widyatmoko.

Tema kegiatan yang dibuka Kepala Bidang Humas Polda Jateng AKBP Agus Triatmojo itu, yakni "Optimalisasi Pendekatan Media Massa Guna Pembentukan Opini Positif Dalam Rangka Meningkatkan Kepercayaan Masyarajat".

Triatmojo menjelaskan FGD untuk meningkatkan pengetahuan anggota bagian humas kepolisian.

Mereka diharapkan mampu mengoptimalkan peran media di Jateng untuk menumbuhkan dan mengembangkan citra positif kepolisian melalui pemberdayaan media sosial.

Ia menyebut sejumlah narasumber berkompeten dan berkualitas dihadirkan dalam kegiatan yang juga untuk membekali anggota Humas Polda Jateng melalui berbagai materi masing-masing.

Pihaknya berharap wawasan seluruh anggota humas, khususnya Polda Jateng, makin luas dan mereka dapat mengemas berbagai informasi tentang peranan kepolisian dengan memanfaatkan media.

Ia juga mengemukakan tentang pentingnya upaya meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian sehingga suasana kehidupan yang tertib, aman, dan nyaman bisa dirasakan warga.

"Kami menyadari tanpa rekan-rekan media massa, bagian humas tidak akan bisa melaksanakan secara optimal dan tugas-tugas khususnya dalam menciptakan opini positif di mata masyarakat atas kinerja Polri, khususnya Polda Jateng," katanya.

Kepala Prodi Ilmu Komunikasi Fisip UNS Surakarta Hartjarjo mengemukakan upaya menumbuhkan dan mengembangkan citra positif kepolisian butuh keseimbangan antara agenda media, strategi pesan, dan pengalaman masyarakat.

"Jika semua itu cocok maka opini positif juga akan meningkat," katanya.

Wakil Pemred Harian Suara Merdeka Agus Toto Widyatmoko mengemukakan tentang kemitraan, yakni bagaimana menjalin pertemanan yang memiliki makna luas dan mendalam antara kedua pihak.

Kemitraan itu, katanya, tidak hanya antara wartawan dan humas sebagai anggota polisi, tetapi keduanya memiliki kesamaan misi untuk mewajudkan kepercayaan publik.

Ia mengatakan bahwa berbagai informasi pemberitaan yang disampaikan mengandung nilai-nilai kebenaran dan kejujuran.

"Jadi apa yang disampaikan narasumber dan media betul-betul bermanfaat bagi publik," katanya.

Dosen Ilmu Komunikasi Fisip Undip Semarang Lintang Ratri Rahmiaji mengatakan tugas humas tidak lagi berpusat pada pengembangan hubungan baik, tetapi juga mengelola konten yang bisa memudahkan para awak media dan publik memberikan kepercayaan terhadap institusi itu.

"Guna menghadapi era digital mau tidak mau kita harus belajar menerima teknologi baru dan budaya, mempelajari era digital justru agar lebih baik untuk meningkatkan percayaan masyarakat terhadap Polri," katanya.

Ketua PWI Jateng Amir Machmud mengatakan pentingnya sosialisasi yang intensif terhadap Undang-Undang tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik.

"Sehingga mereka akan memahami," katanya.


Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor :
Copyright © ANTARA 2024