Solo, ANTARA JATENG - Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Kota Solo menawarkan investasi di Solo bagian utara seiring dengan ketersediaan lahan yang masih cukup luas.

"Untuk Kota Solo tinggal daerah Solo utara yang masih bisa dijual atau ditawarkan kepada investor untuk pembangunan," kata Kepala BPMPT Kota Solo Toto Amanto di Solo, Rabu.

Ia mengatakan untuk daerah selain Solo utara sudah tidak bisa dibangun gedung baru kecuali pengembangan bangunan. Meski demikian, diakuinya, selama ini Solo utara kurang menjual karena terkait dengan karakteristik Solo utara yang berbeda dengan daerah lain.

"Selama ini Solo bagian utara kurang bisa terjual karena daerah tersebut cukup pararel, bukan hanya urusan investasi tetapi juga pembangunan infrastruktur jalan," katanya.

Menurut dia, sebagai contoh adalah pembenahan yang dilakukan di beberapa jalur. Selain itu juga kemudahan akses pendistribusian dimana saja yang harus dipikirkan. Terkait hal tersebut, saat ini pihaknya tengah membuat kajian secara mendalam.

"Kajian ini akan selesai di akhir tahun 2017 sehingga di tahun 2018 BPMPT bisa lebih matang dalam menawarkan Solo bagian utara kepada investor," katanya.

Pihaknya berharap dengan kesiapan Solo utara tersebut dapat mendongkrak capaian investasi di Kota Solo. Ia mengatakan saat ini total investasi di Solo tahun 2017 hingga September mencapai Rp2,8 triliun dengan total 658 perusahaan.

Khusus di triwulan III, yaitu bulan Juli-September 2017 realisasi investasi sebesar Rp274 miliar dengan jumlah proyek sebanyak 244 proyek dengan 2.616 tenaga kerja.

Untuk sektor sekunder atau industri, dikatakannya, masih didominasi industri kertas dan percetakan dengan nilai investasi Rp15,9 miliar. Dari sisi jumlah proyek, dikatakannya, sebanyak 6 proyek dan 122 tenaga kerja.

Selanjutnya ada sektor industri kimia dan farmasi dengan nilai investasi Rp13 miliar, 2 proyek, dan 5 tenaga kerja.

Sementara itu untuk sektor tersier atau jasa, dikatakannya, nilai investasi paling tinggi mencapai Rp153,4 miliar dengan 156 proyek dan 1.464 tenaga kerja.

Pewarta : Aris Wasita Widiastuti
Editor :
Copyright © ANTARA 2024