Magelang, ANTARA JATENG - Hasil pembenahan dan inovasi pengelolaan Pasar Rejowinangun mengantarkan Kota Magelang meraih Anugerah Pancawarna 2017 untuk kategori pasar rakyat dengan jumlah pedagang di atas 500 orang.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemkot Magelang Joko Budiyono didampingi Kepala Bidang Pasar Disperindag Sarwo Imam S. di Magelang, Selasa, mengatakan penghargaan itu diinisiasi oleh Yayasan Danamon Peduli bekerja sama dengan Majalah Ekonomi SWA.

Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito direncanakan menerima secara langsung penghargaan yang akan diserahkan oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di Jakarta, Kamis (26/10) itu.

Ia menjelaskan tentang penghargaan itu yang diberikan kepada pengelola pasar rakyat, baik pemda, Badan Usaha Milik Daerah, maupun swasta yang berhasil mengelola, mengembangkan, dan melakukan inovasi untuk kemajuan pasar rakyat di Indonesia.

Sebelumnya, hasil dari berbagai upaya pembenahan dan inovasi terhadap pengelolaan Pasar Rejowinangun telah dinilai oleh suatu tim. Sebanyak empat pasar lainnya menjalani penilaian bersamaan dengan Pasar Rejowinangun Kota Magelang, yakni Pasar Flamboyan Pontianak, Pasar Aceh Banda Aceh, Pasar Kliwon Kudus, dan Pasar Tayu Pati.

Ia mengatakan inovasi terhadap pengelolaan Pasar Rejowinangun menjadi nilai plus dalam penilaian tersebut. Inovasi tersebut antara lain menyangkut konsep pasar semimodern, penambahan fasilitas dan sarana prasarana, seperti tempat penitipan anak, ruang laktasi, layanan kesehatan, pasar tertib ukur, kantor peguyuban pedagang, dan papan harga sembako.

Pihaknya juga menyiagakan puluhan petugas kebersihan pasar dan sering sosialisasi serta pembinaan terhadap pedagang agar makin kuat kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat berjualannya.

Selain itu, pihaknya juga memasang kamera pengintai dan menempatkan petugas keamanan yang siaga selama 24 jam di pasar itu.

Setiap bulan sekali, pihaknya menggelar pementasan kesenian tradisional guna menambah keramaian pasar dan menghibur pengunjung.

Selain itu, pihaknya membuka pusat kuliner modern di pasar tersebut dengan konsep "foodcourt" sebagaimana dibuka di mal-mal.

Ia menjelaskan berbagai inovasi terhadap Pasar Rejowinangun tersebut untuk membangkitkan kesadaran warga agar senang berkunjung ke pasar tradisional.

"Masyarakat yang berkunjung ke Pasar Rejowinangun, tidak lagi merasa ada di pasar tradisional seperti pada masa lalu, tetapi akan menjadi senang karena sudah dilakukan berbagai pembenahan dan inovasi terhadap Pasar Rejowinangun," katanya. (hms).


Pewarta : M. Hari Atmoko
Editor :
Copyright © ANTARA 2024