Solo, ANTARA JATENG - Pemerintah Kota Solo mendorong perkembangan bisnis "startup" atau usaha rintisan agar mampu bersaing di era globalisasi.

"Setiap tahun kami berupaya melatih 350 wirausaha baru," kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Surakarta Nur Haryani di Solo, Senin.

Ia mengatakan pelatihan tersebut untuk menumbuhkan jumlah UKM di Kota Solo yang saat ini jumlahnya sudah mencapai sekitar 43.800 UKM. Menurut dia, UKM-UKM ini merupakan binaan dari SKPD yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Solo.

"Khusus yang ada di bawah binaan Dinas Koperasi dan UMKM ada sekitar 2.900. Jumlah ini terus kami tingkatkan," katanya.

Ia mengatakan pelatihan tersebut juga penting agar para pelaku usaha dapat menikmati program bantuan yang diberikan oleh pemerintah pusat, seperti contohnya program startup capital.

"Sejauh ini khusus di Kota Solo sudah ada lima UKM yang bisa menikmati fasilitas pada program ini. Sepertinya akan ditambah lagi sehingga kami mengadakan pelatihan pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang diikuti oleh 200 pelaku UKM," katanya.

Ia mengatakan dari 200 peserta tersebut, akan diambil 15 UKM untuk selanjutnya bisa mengikuti program "startup capital" tersebut. Nur mengatakan nantinya para pelaku UKM ini bisa memperoleh hibah untuk modal usaha.

"Besarannya bervariasi, sampai Rp13 juta. Program ini khusus ditujukan untuk pelaku usaha skala kecil," katanya.

Mengenai potensi pengusaha "startup" di Kota Solo, dikatakannya, cukup besar mengingat pengusaha "startup" justru lebih fleksibel dalam menjual produk dagangannya.

"Pelaku UKM yang belum punya outlet untuk jualan `offline` bisa jualan `online`. Oleh karena itu, kami juga melatih para pelaku usaha agar tetap bisa berjualan meski tidak memiliki toko," katanya.

Pewarta : Aris Wasita Widiastuti
Editor :
Copyright © ANTARA 2024