Solo, ANTARA JATENG - Koleksi batik dari Fifey Kebaya membuka pergelaran Solo Batik Fashion (SBF) 2017 di Atrium Mal Paragon Solo.

Dalam pergelaran itu di Solo, Jumat malam, koleksi bertema "Drama Queen" dengan jumlah delapan pakaian yang terdiri atas enam gaun perempuan dan dua pakaian laki-laki tersebut memperoleh sambutan meriah dari penonton.

Pada koleksi gaun perempuan, desainer menjadikan batik dengan aksen warna cerah sebagai bawahan dan kebaya berwarna lembut sebagai atasan, sedangkan pada busana pria, desainer memamerkan koleksi atasan batik kasual dan resmi.

Sebagai desainer kedua, yaitu Tuffah Hayaze. Berbeda dengan desainer pertama, untuk koleksi dari Tuffah lebih mengedepankan karakter santun dengan potongan batik untuk perempuan berhijab.

Meski menggunakan batik sogan dengan warna netral, terlihat desainer ingin menampilkan kesan anggun dan masa kini dengan memberikan detail dari kain berbahan lembut sifon.

Berturut-turut, SBF 2017 menampilkan koleksi dari 10 desainer lain dari dalam kota maupun luar Kota Solo. Mereka adalah Tari Made, Batik Dwi Hadi, Maya Hurizawa, Kreasi Solo Desainer yang terdiri atas delapan desainer lokal Kota Solo.

Selanjutnya, ada desainer Riana Putri dari Ngawi, Batik Dayoni, Uni Batik, Kristin Label`s by Kristina Setiyadi, Riana Kusuma, dan Sugeng Waskito.

Pada pembukaan acara, Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo berharap agar pergelaran SBF tersebut mampu "mem-branding" Solo sebagai kota batik.

"Harapannya pagelaran ini dapat mempromosikan Solo sebagai kota batik. Selain itu masyarakat makin paham dengan nilai filosofi yang terkandung dalam kain batik yang digunakan para desainer ini," katanya.

Pihaknya juga berharap melalui SBF, pengusaha besar makin percaya diri untuk menggandeng desainer lokal dan pelaku UKM dalam mengembangkan industri batik di Indonesia, khususnya di Kota Solo.

Pewarta : Aris Wasita Widiastuti
Editor :
Copyright © ANTARA 2024