Kudus, ANTARA JATENG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, memperkenalkan maskot Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kudus 2018 di Museum Kretek Kudus, Selasa.
Maskot Pilkada Kudus 2018 yang diperkenalkan, yakni "Si Gebyok" yang merupakan kerajinan khas Kabupaten Kudus.
Adapun makna dari maskot "si gebyok", sebagai sebuah cita-cita yang bagus untuk kemuliaan Kudus pada Pilkada Kudus 2018 yang pelaksanaannya bersamaan dengan Pemilihan Gubernur Jateng.
Dalam perkenalan dan peluncuran maskot itu, diperkenalkan juga jingle atau lagu yang berjudul "ayo nyoblos" yang berisi ajakan bagi masyarakat untuk menggunakan hak pilih dalam Pilkada Kudus 2018.
Perkenalan dan peluncuran maskot dan jingle Pilkada Kudus 2018 ditandai dengan pemukulan tongtek secara bersama-sama oleh jajaran anggota KPU Kudus bersama Sekda Kudus Noor Yasin, Ketua DPRD Kudus Masan, KPU Provinsi Jateng serta jajaran Bawaslu Kudus serta Forkompinda Kudus.
Menurut Ketua KPU Kudus Moh Khanafi di Kudus, Selasa, alasan peluncuran maskot dan jingle Pilkada Kudus di Museum Kretek karena ada lambang rumah adat khas Kudus yang dipenuhi dengan ukiran.
Selain itu, kata dia, gebyok yang dijadikan sebagai maskot Pilkada Kudus yang biasa digunakan sebagai partisi ruangan pada bangunan rumah adat Kudus tersebut merupakan hasil karya seni yang tidak punah.
Ia berharap, maskot yang menggunakan hasil kerajinan khas Kudus bisa menarik minat masyarakat Kudus untuk selalu berpartisipasi dalam setiap tahapan Pilkada Kudus 2018.
"Kami berharap, masyarakat bisa memilih pemimpin yang jujur dan bijaksana untuk membangun masa depan Kudus yang semakin baik," ujarnya.
Ia berharap, pada Pilkada Kudus 2018 tingkat partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya bisa mencapai 75 persen lebih.
KPU Kudus dalam memperkenalkan maskot dan jingle juga menghadirkan penyanyi dangdut terkenal, yang biasa disapa dengan nama Via Vallen.
Sekda Kudus Noor Yasin dalam sambutannya berharap, pelaksanaan Pilkada Kudus 2018 bisa berjalan lancar dan aman.
"Mudah-mudahan, menjadi sarana demokrasi yang berkualitas," ujarnya.
Ia berharap, semua peserta Pilkada saling menghormati dan menjunjung tinggi etika moral dan budaya agar pelaksanaan Pilkada Kudus 2018 bisa berjalan lancar dan aman.
Maskot Pilkada Kudus 2018 yang diperkenalkan, yakni "Si Gebyok" yang merupakan kerajinan khas Kabupaten Kudus.
Adapun makna dari maskot "si gebyok", sebagai sebuah cita-cita yang bagus untuk kemuliaan Kudus pada Pilkada Kudus 2018 yang pelaksanaannya bersamaan dengan Pemilihan Gubernur Jateng.
Dalam perkenalan dan peluncuran maskot itu, diperkenalkan juga jingle atau lagu yang berjudul "ayo nyoblos" yang berisi ajakan bagi masyarakat untuk menggunakan hak pilih dalam Pilkada Kudus 2018.
Perkenalan dan peluncuran maskot dan jingle Pilkada Kudus 2018 ditandai dengan pemukulan tongtek secara bersama-sama oleh jajaran anggota KPU Kudus bersama Sekda Kudus Noor Yasin, Ketua DPRD Kudus Masan, KPU Provinsi Jateng serta jajaran Bawaslu Kudus serta Forkompinda Kudus.
Menurut Ketua KPU Kudus Moh Khanafi di Kudus, Selasa, alasan peluncuran maskot dan jingle Pilkada Kudus di Museum Kretek karena ada lambang rumah adat khas Kudus yang dipenuhi dengan ukiran.
Selain itu, kata dia, gebyok yang dijadikan sebagai maskot Pilkada Kudus yang biasa digunakan sebagai partisi ruangan pada bangunan rumah adat Kudus tersebut merupakan hasil karya seni yang tidak punah.
Ia berharap, maskot yang menggunakan hasil kerajinan khas Kudus bisa menarik minat masyarakat Kudus untuk selalu berpartisipasi dalam setiap tahapan Pilkada Kudus 2018.
"Kami berharap, masyarakat bisa memilih pemimpin yang jujur dan bijaksana untuk membangun masa depan Kudus yang semakin baik," ujarnya.
Ia berharap, pada Pilkada Kudus 2018 tingkat partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya bisa mencapai 75 persen lebih.
KPU Kudus dalam memperkenalkan maskot dan jingle juga menghadirkan penyanyi dangdut terkenal, yang biasa disapa dengan nama Via Vallen.
Sekda Kudus Noor Yasin dalam sambutannya berharap, pelaksanaan Pilkada Kudus 2018 bisa berjalan lancar dan aman.
"Mudah-mudahan, menjadi sarana demokrasi yang berkualitas," ujarnya.
Ia berharap, semua peserta Pilkada saling menghormati dan menjunjung tinggi etika moral dan budaya agar pelaksanaan Pilkada Kudus 2018 bisa berjalan lancar dan aman.