Magelang, ANTARA JATENG - Masyarakat, termasuk sumber berita, akan merasa tenang dengan kehadiran wartawan berkompeten, apalagi di tengah kebimbangan akan kebenaran informasi di media sosial, kata Ketua PWI Provinsi Jawa Tengah Amir Machmud N.S.

Usai melantik Y. Bagyo Harsono sebagai Ketua PWI Kabupaten Magelang, Rabu, Amir mengatakan bahwa telah terjadi pergeseran budaya ke arah keraguan. Mereka berpikiran jangan-jangan informasi benar terkait dengan dugaan kabar bohong.

Menurut Amir, anomali tercipta dengan perkembangan budaya yang diakibatkan dengan pemahaman baru ketika ada ketergantungan pada teknologi.

"Di balik kemanfaatan teknologi, ada ancaman," kata Amir di hadapan hadirin, termasuk Bupati Magelang Zaenal Arifin, S.I.P., Ketua Dewan Kehormatan Provinsi PWI Jateng Sri Mulyadi, Sekretaris PWI Provinsi Jateng Isdiyanto Isman, dan undangan lain yang memenuhi Pendopo Kabupaten Magelang.

Keberadaan wartawan, antara lain diwadahi PWI, menurut Amir, menjadi salah satu dari ikhtiar organisasi kewartawanan ini bersama masyarakat untuk membendung kemungkinan berbagai kabar bohong itu berseleweran di tengah masyarakat.

Amir menyinggung lagu pada 1979 berjudul "Wartawan Ratu Dunia". Syair lagu yang dipopulerkan grup kasidah Nasida Ria menggambar tentang dunia kewartawanan. Namun, kemungkinan bahwa predikat ratu dunia itu bisa menjadi racun manakala wartawan tidak pandai-pandai untuk mengelola apa yang dia dengar, apa yang dia tulis, kemudian apa yang dia sajikan atau disebar kepada masyarakat.

"Menjadi ratu manakala dia menjadi penerangan dunia. Betapa jarak (antara ratu dan racun dunia) tipis. Wartawan yang tidak memperhatikan adab atau etika itu justru menjerumuskan dia sebagai racun dunia," kata Amir.

Oleh karena itu, Kode Etik Jurnalistik (KEJ) wajib dipatuhi sebagai jalan hidup, darah yang mengalir di dalam kehidupan para wartawan.

Amir menganjak masyarakat bersama PWI ikut membimbing, ikut mendampingi, ikut mengawal bagaimana masyarakat ini menghadapi berbagai kemungkinan kabar bohong yang berseliweran di tengah masyarakat.

"Jadi, keberadaan wartawan yang kompeten, keberadaan wartawan yang profesional yang ditandai dengan kemampuan teknis yang baik dan pemahaman KEJ yang mumpuni ini akan membuat masyarakat merasa lebih tenang ketimbang menghadapi wartawan tidak berkompeten," katanya.

Pada kesempatan itu, Amir menyampaikan informasi bahwa PWI Provinsi Jateng akan mengadakan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) IV pada 20-21 Oktober 2017.

"Uji kompetensi ini akan merekonstruksi pekerjaan wartawan apakah betul-betul dia memang wartawan profesional atau sekadar wartawan jadian-jadian atau wartawan abal-abal," katanya.

Di lain pihak, keberadaan wartawan berkompeten, katanya, masyarakat yang menghadapi kabar bohong menjadi lebih tenang.

Susunan kepengurusan PWI Kabupaten Magelang terdiri atas Y. Bagyo Harsono sebagai ketua, Eko Priyono (wakil ketua),  Ali Subechi (sekretaris), dan Habib Shaleh (bendahara), serta dilengkapi empat seksi, yakni organisasi, pendidikan, bidang hukum, serta usaha dan kesejahteraan.


Pewarta : D.Dj. Kliwantoro
Editor :
Copyright © ANTARA 2024