Semarang, ANTARA JATENG - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, kini memiliki Direktur Utama yang baru, yakni Hendi Prio Santoso menggantikan mendiang Rizkan Chandra yang meninggal dunia pada 15 Juli lalu.
     Pengangkatan Hendi Prio Santoso itu merupakan salah satu keputusan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa di Jakarta, Jumat (15/9), sebagaimana keterangan tertulis yang diterima Antara, di Semarang.
     Dalam RUPS luar biasa itu, diangkat juga susunan pengurus perseroan di jajaran Dewan Komisaris maupun Direksi PT Semen Indonesia.
     Sutiyoso tetap menjabat Komisaris Utama PT Semen Indonesia, kemudian Hambra, Sony Subrata, Astera Primanto Bhakti, Wahyu Hidayat sebagai komisaris, dan dua komisaris independen, yakni Djamari Chaniago dan Nasaruddin Umar.
     Di jajaran direksi, Direktur Keuangan Fadjar Judisiawan, Direktur Pemasaran dan Supply Chain Ahyanizzaman, Direktur Produksi Benny Wendry, Direktur Strategi Bisnis dan Pengembangan Usaha Doddy Sulasmono Diniawan, Direktur Engineering dan Proyek Tri Abdisatrijo, dan Agung Yunanto sebagai Direktur SDM dan Hukum.
     Sekretaris Perusahaan, Agung Wiharto menjelaskan RUPS luar biasa juga menyetujui perubahan anggaran dasar perseroan terkait dengan penetapan saham seri A Dwiwarna Negara Republik Indonesia dan standarisasi anggaran dasar BUMN terbuka dan ratifikasi Peraturan Menteri BUMN yang wajib dikukuhkan oleh BUMN terbuka.
     Agung juga menyampaikan kinerja perseroan dalam penjualan, yakni konsumsi semen domestik hingga Agustus 2017 mengalami pertumbuhan sebesar 5,7 persen atau 41,13 juta ton dibanding periode sama tahun lalu sebesar 38,92 juta ton.
     Peningkatan konsumsi tersebut didorong oleh permintaan cukup tinggi di Pulau Jawa, Sumatera, Bali, dan Nusa Tenggara, khususnya permintaan semen untuk proyek-proyek infrastruktur.
     Konsumsi semen di Kalimantan, Sulawesi, dan Indonesia timur masih mengalami penurunan, lanjut dia, tetapi pada Agustus 2017 ada peningkatan konsumsi yang signifikan di Sulawesi dan Indonesia timur.
     Ia menyebutkan kinerja penjualan domestik perseroan hingga Agustus 2017 tumbuh sebesar 4,1 persen atau 16,88 juta ton dibandingkan periode sama 2016 sebesar 16,23 juta ton.
     Dari penjualan semen perseroan, termasuk penjualan Thang Long Cement Vietnam dan ekspor semen, kata dia, tumbuh sebesar 9 persen atau 19,96 juta ton dibanding periode sama tahun lalu sebesar 18,30 juta ton.
     Hingga Agustus 2017, Agung menyebutkan volume penjualan ekspor perseroan mencapai 1,25 juta ton atau naik 249,5 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 360.417 ton dengan negara tujuan, antara lain Malaysia, Filipina, Timor Leste, Bangladesh, Maladewa, Srilanka, Kuwait, serta Australia.
     Ketua Asosiasi Semen Indonesia Widodo Santoso menambahkan penjualan semen di dalam negeri dan ekspor pada 2017 diperkirakan mencapai 68 juta ton, sementara kapasitas produksi semen domestik mencapai 100 juta ton.
     Ada kelebihan pasokan semen di dalam negeri sekitar 30 juta ton atau kurang lebih 30 persen dari kapasitas nasional.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor :
Copyright © ANTARA 2024