Magelang, ANTARA JATENG - Uskup Agung Semarang Monsinyur Robertus Rubiyatmoko memimpin perayaan 50 Tahun Kevikepan Kedu di Gereja Santo Ignatius Kota Magelang melalui ibadat misa dihadiri umat Katolik di kawasan itu dan 33 imam, Jumat petang
    
Perayaan meriah acara itu juga ditandai dengan pemberkatan melalui pemercikan air suci terhadap Pendopo Santo Yusuf di kompleks gereja di tengah Kota Magelang tersebut oleh Monsinur Rubi.

Pada kesempatan yang sama, Romo F.X. Krisno Handoyo (Kepala Gereja Kevikepan Kedu) dan Romo F. Yunarvian Dwi P. (Vikaris Parokial Santo Ignatius Magelang), masing-masing memercikkan air suci untuk lantai I dan II Gedung Perlengkapan di kompleks tersebut.

Rangkaian misa syukur juga ditandai secara khusyuk dengan persemayaman sakramen maha kudus di kapel adorasi yang terletak di belakang gereja yang juga bangunan cagar budaya tersebut.

Sejumlah imam melakukan penanaman pohon Tabebuya (Chrysotricha) di lokasi antara taman doa dan pendopo tersebut usai misa, dengan diiringi musik "gejog lesung" oleh kelompok "Nglaras Ati" Kevikepan Kedu.

Pembangunan pendopo yang luas tersebut, kata Romo Krisno, menjadi bagian dari pembangunan Kapel Adorasi Abadi Santo Ignatius Magelang dan Taman Doa Maria Bunda Kerahiman Allah, gedung pelayanan pastoral, dan pastoran di kompleks tersebut. Pembangunan berbagai gedung tersebut tidak lepas dari swadaya umat.

Ia mengatakan sejumlah kegiatan utama dilakukan umat dalam rangkaian perayaan 50 Tahun Kevikepan Kedu, antara lain bedah rumah di sejumlah tempat, penyusunan buku kenangan Pesta Emas Kevikepan Kedu, dan selebrasi syukur.

Monsinyur Rubi mengemukakan umat bersyukur dan bergembira atas pesta emas gereja Katolik kevikepan setempat. Kevikepan Kedu meliputi beberapa gereja Katolik di Kota Magelang, Kabupaten Magelang, dan Temanggung.

"Kalau hari ini kita merayakan 50 tahun kevikepan, ini juga perjalanan iman umat yang diwarnai pasang surut pergulatan iman. Kevikepan kita ini menjadi kuat, tidak mudah. Ada banyak tantangan, kesulitan, dan penolakan," katanya saat khutbah.

Ia menyebut Tuhan mendampingi umat sehingga mereka mampu menghayati iman dan kehidupan berimannya.

Berbagai tantangan kehidupan umat, ujarnya, dijalani dengan penuh iman dan pengharapan.

"Dalam kesulitan, umat mau bertahan menjalani panggilan hidupnya. Kita mohon kepada Tuhan agar selalu mendampingi seluruh umat sehingga mampu memperjuangkan kemuliaan melalui jalan ketaatan dan kesetiaan iman," katanya.

Ia juga mengharapkan umat memanfaatkan sarana dan prasarana di kompleks pusat Kevikepan Kedu di tengah Kota Magelang itu sebaik mungkin, untuk menghidupi imannya secara sungguh-sungguh.

"Bangunan yang ada ini dipakai untuk mengembangkan iman. Mudah-mudahan dari kompleks ini ditemukan orang-orang yang mengalami keselamatan, mencapai kebahagiaan karena setia dan taat menghidupi imannya," katanya.


Pewarta : Hari
Editor :
Copyright © ANTARA 2024