Semarang, ANTARA JATENG - Para dokter calon polisi yang merupakan siswa Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang memberikan pengobatan gratis bagi masyarakat pengunjung hari bebas kendaraan bermotor atau car free day (CFD) di Jalan Pahlawan Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu.
Para tenaga medis yang memberikan pengobatan gratis tersebut merupakan siswa Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) angkatan 2017.
"Mereka ini sudah dokter, tetapi masih menempuh pendidikan untuk menjadi dokter," kata Wakil Gubernur Akpol Semarang Brigjen Pol Asep Syafrudin.
Menurut dia, bakti sosial berupa pengobatan gratis ini bertepatan dengan peringatan HUT Ke-52 Akpol Semarang.
Selain itu, lanjut dia, kegiatan ini sekaligus sebagai bentuk penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat.
Ia menjelaskan layanan kesehatan yang diberikan meliputi pengobatan umum, spesialis jantung, serta layanan psikologi.
"Para siswa ini dituntut menerapkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya," katanya.
Selain itu, lanjut dia, kegiatan tersebut sebagai bentuk menjaga hubungan antarmanusia yang merupakan bagian dari tanggung jawab seluruh civitas akademika.
Asep mengatakan pada angkatan kali ini terdapat 75 siswa SIPSS yang sedang menempuh pendidikan.
"Mereka terdiri dari berbagai strata. Ada pula yang berasal dari S-3 yang saat ini sedang menempuh pendidikan kedokteran forensik," katanya.
Para tenaga medis yang memberikan pengobatan gratis tersebut merupakan siswa Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) angkatan 2017.
"Mereka ini sudah dokter, tetapi masih menempuh pendidikan untuk menjadi dokter," kata Wakil Gubernur Akpol Semarang Brigjen Pol Asep Syafrudin.
Menurut dia, bakti sosial berupa pengobatan gratis ini bertepatan dengan peringatan HUT Ke-52 Akpol Semarang.
Selain itu, lanjut dia, kegiatan ini sekaligus sebagai bentuk penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat.
Ia menjelaskan layanan kesehatan yang diberikan meliputi pengobatan umum, spesialis jantung, serta layanan psikologi.
"Para siswa ini dituntut menerapkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya," katanya.
Selain itu, lanjut dia, kegiatan tersebut sebagai bentuk menjaga hubungan antarmanusia yang merupakan bagian dari tanggung jawab seluruh civitas akademika.
Asep mengatakan pada angkatan kali ini terdapat 75 siswa SIPSS yang sedang menempuh pendidikan.
"Mereka terdiri dari berbagai strata. Ada pula yang berasal dari S-3 yang saat ini sedang menempuh pendidikan kedokteran forensik," katanya.