Semarang, ANTARA JATENG - Universitas Negeri Semarang (Unnes) menyebutkan tingkat kunjungan mahasiswa asing dalam berbagai program yang digelar terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.



"Makin banyak mahasiswa asing datang ke Unnes. Kenaikannya sekitar 20 persen dari jumlah mahasiswa asing pada tahun lalu," kata Kepala International Office Unnes Intan Permata Hapsari di Semarang, Selasa.



Hal itu diungkapkannya usai Opening Ceremony Joint Summer PKKUI dari VIA University College Denmark, Darmasiswa RI 2017/2018, dan penerimaan mahasiswa PPL Antarbangsa dari UPSI Malaysia.



Joint Summer diikuti tiga mahasiswa dari VIA University College Denmark yang mengikuti berbagai kegiatan di lima fakultas di Unnes, mulai 28 Agustus hingga 20 Oktober 2017.



"Ada pengenalan budaya, seperti pencak silat dan tari tradisional. Kami `kan punya 10 program studi internasional yang akan diikuti kegiatannya oleh tiga mahasiswa ini," katanya.



Darmasiswa 2017/2018, kata dia, diikuti lima mahasiswa dari Slovakia, Polandia, dan Filipina yang akan mendapatkan "scholarship" dari Kemendikbud untuk belajar bahasa dan budaya Indonesia.



"Kalau PPL Antarbangsa, ada 10 mahasiswa dari Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI) yang ikut. Pada tahun kemarin, UPSI juga mengirimkan 10 mahasiswa karena sudah menjadi mitra baik Unnes," katanya.



Nantinya, kata dia, peserta PPL Antarbangsa akan berada di Unnes selama 2 bulan untuk praktik mengajar di tiga sekolah binaan Unnes, seperti Labschool dan SMK Negeri 7 Semarang.



"Masih banyak lagi program untuk mahasiswa asing yang kami miliki, baik bersifat `short course`, kredit transfer, maupun perkuliahan penuh. Harapan kami makin banyak mahasiswa asing yang ikut," katanya.



Staf Ahli Rektor Unnes Bidang Kerja Sama dan Internasionalisasi Dr. Ratna Dewi Kusumaningtyas menyebutkan makin tahun memang makin banyak mahasiswa asing dari berbagai negara yang belajar di Unnes.



"Pada tahun lalu, kurang lebih ada 70-an mahasiswa asing. Pada tahun ini, sampai September ini sudah ada 70 s.d. 80 mahasiswa yang akan terus bertambah lagi dengan program lainnya hingga akhir tahun," katanya.



Tidak hanya seputar pengenalan budaya dan bahasa, Ratna mengatakan bahwa kegiatan juga ada yang bersifat sains dan teknologi, seperti pembuatan kriya tulang daun dan biodiesel dari biji karet.



"Beberapa waktu lalu, ada 10 mahasiswa dari Thailand dan Malaysia yang ikut program Internasional Community Engangement (ICE) 2017 yang diajari membuat biodiesel dan kriya tulang daun," katanya.



Sementara itu, Rektor Unnes Prof. Fathur Rokhman mengatakan bahwa universitas konservasi itu pada tahun ini memiliki visi reputasi menuju internasionalisasi yang difokuskan pada tahun depan.



"Ya, tujuannya Unnes menjadi `world class university`. Menjadi destinasi studi mahasiswa asing, rujukan mahasiswa asing untuk belajar. Makin banyak mahasiswa asing yang belajar di sini," katanya.




Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor :
Copyright © ANTARA 2024