Semarang, ANTARA JATENG - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Semarang Majapahit mewajibkan seluruh pegawainya untuk mengenakan pakaian adat untuk bekerja dalam menyambut Hari Pelanggan Nasional.

"Ini untuk menyambut Hari Pelanggan Nasional dengan memberikan pelayanan yang lebih baik," kata Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Semarang Majapahit Yosef Rizal di Semarang, Senin.

Suasana berbeda terlihat ketika memasuki kantor pelayanan BPJS Ketenagakerjaan dengan seluruh pegawai mengenakan pakaian adat dalam melayani masyarakat, termasuk Yosef yang mengepalai kantor tersebut.

Selama tiga hari, yakni 4-6 September 2017, kata dia, para pelanggan akan dimanjakan dengan sejumlah pelayanan gratis, seperti layanan pemeriksaan kesehatan, hingga sarapan gratis, dan berbagai "doorprize".

Menurut dia, para pelanggan adalah raja karena BPJS Ketenagakerjaan tidak akan ada tanpa peran pelanggan sehingga wajib untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat atau pelanggan secara prima.

"Pelanggan adalah bos. BPJS Ketenagakerjaan tidak akan ada tanpa mereka (pelanggan, red.). Makanya, kami pun peringati Hari Pelanggan Nasional yang jatuh setiap 4 September ini setiap tahunnya," katanya.

Pada kesempatan itu, dilakukan pula penyerahan klaim Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Hari Tua (JHT) kepada ahli waris peserta BPJS Ketenagakerjaan yang meninggal dunia.

Peserta BPJS Ketenagakerjaan tersebut atas nama Arif Budiyono, tenaga kerja sebuah "vendor security" yang mengalami kecelakaan hingga meninggal dunia dengan total nilai klaim mencapai Rp110.393.399.

Yosef mengatakan manfaat kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan sangat besar, terutama ketika mengalami kecelakaan kerja yang membuat tidak bekerja sementara waktu, mengalami kecacatan, atau meninggal dunia.

"Ketika menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, klaim ini kan hak mereka yang harus dipenuhi. Ya, setidaknya bisa sedikit membantu mengurangi kesedihan dan bisa juga membantu keluarga yang ditinggalkan," katanya.

Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta Irum Ismantara mengatakan klaim yang dibayarkan adalah hak yang memang harus diterima bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

"Kami selalu berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dalam pembayaran klaim kepada peserta, baik klaim JKK, JKM, maupun JHT. Apalagi, hari ini bertepatan dengan Hari Pelanggan Nasional," katanya.

Sementara itu, Munadirin (48), ayahanda mendiang Aris Budiyono mengaku tidak mengetahui jika anaknya ikut kepersertaan BPJS Ketenagakerjaan sehingga sempat tidak percaya dikabari mendapatkan santunan.

Ia menceritakan anaknya mengalami kecelakaan lalu lintas pada 17 April 2017, kemudian sempat dirawat di rumah sakit sebelum akhirnya meninggal dunia pada 22 April 2017 akibat kondisinya yang cukup parah.

"Ternyata, ikut BPJS Ketenagakerjaan bermanfaat sekali. Bagi kami, sangat membantu bagi keluarga yang ditinggalkan," kata warga Banyutowo, Kabupaten Kendal, yang belum bisa menghapus raut kesedihannya.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor :
Copyright © ANTARA 2024