Surabaya, ANTARA JATENG - Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Lembaga
Ketahanan Nasional (Ikal Lemhannas) Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar
mengingatkan organisasi tersebut bersikap netral dalam setiap
pelaksanaan pesta demokrasi di Indonesia, termasuk pemilihan umum kepala
daerah (Pilkada).
"Organisasi harus bersikap netral di seluruh Pilkada, baik kabupaten/kota, provinsi hingga Pemilihan Presiden," ujarnya di sela-sela pelantikan dan pengukuhan Ikal Lemhannas Komisariat Jawa Timur periode 2017-2022 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu.
Menurut dia, pengurus dan anggota Ikal Lemhannas merupakan pengawal demokrasi sehingga di manapun berada harus tegas dengan tidak mengatasnamakan organisasi untuk kepentingan di Pilkada.
Kendati demikian, mantan Menteri Perhubungan RI tersebut membebaskan setiap individu untuk memilih maupun dipilih dalam pesta demokrasi di Tanah Air.
"Kalau atas nama pribadi, tidak masalah karena menjadi hak. Silakan memilih sesuai hati nurani dan keyakinan masing-masing," ucap mantan Menteri Koordinator Politik, Sosial dan Keamanan Kabinet Persatuan Nasional tersebut.
Meski berbeda pilihan nantinya, dia mengharapkan babwa perbedaan itu hanya bersifat sementara dan kembali bersatu setelah pemilihan selesai.
"Terima apapun yang menjadi keputusan demokrasi, menang ataupun tidak menang, sebab itulah sikap kedewasaan demokrasi," demikian Agum Gumelar.
"Organisasi harus bersikap netral di seluruh Pilkada, baik kabupaten/kota, provinsi hingga Pemilihan Presiden," ujarnya di sela-sela pelantikan dan pengukuhan Ikal Lemhannas Komisariat Jawa Timur periode 2017-2022 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu.
Menurut dia, pengurus dan anggota Ikal Lemhannas merupakan pengawal demokrasi sehingga di manapun berada harus tegas dengan tidak mengatasnamakan organisasi untuk kepentingan di Pilkada.
Kendati demikian, mantan Menteri Perhubungan RI tersebut membebaskan setiap individu untuk memilih maupun dipilih dalam pesta demokrasi di Tanah Air.
"Kalau atas nama pribadi, tidak masalah karena menjadi hak. Silakan memilih sesuai hati nurani dan keyakinan masing-masing," ucap mantan Menteri Koordinator Politik, Sosial dan Keamanan Kabinet Persatuan Nasional tersebut.
Meski berbeda pilihan nantinya, dia mengharapkan babwa perbedaan itu hanya bersifat sementara dan kembali bersatu setelah pemilihan selesai.
"Terima apapun yang menjadi keputusan demokrasi, menang ataupun tidak menang, sebab itulah sikap kedewasaan demokrasi," demikian Agum Gumelar.