Banjarnegara, ANTARA JATENG - Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, terus melakukan sejumlah upaya untuk memastikan hewan kurban dalam kondisi sehat dan aman untuk dikonsumsi masyarakat.

"Ada sejumlah upaya yang telah dan akan dilakukan untuk memastikan hewan kurban aman dan sehat," kata Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Perikanan Banjarnegara Heri Subroto di Banjarnegara, Selasa.

Dia menjelaskan, upaya yang dilakukan antara lain melakukan pengobatan terhadap penyakit akibat cacing (fasciolosis) yang dilakukan di tiga kecamatan.

"Yakni Kecamatan Wanayasa, Madukara, dan Banjarnegara dengan mempertimbangkan banyaknya ternak kurban dan penampungan ternak di wilayah tersebut," katanya.

Selain itu, sosialisasi ternak kurban yang sehat, kesejahteraan hewan kurban, dan pelarangan pemotongan betina produktif, serta penyembelihan halal pada takmir masjid di Kecamatan Pandanarum dan Kalibening.

"Kami juga melakukan sosialisasi pemilihan ternak dan penyembelihan ternak kurban melalui buku dan leaflet kepada masyarakat," katanya.

Selain itu, kata dia, pemeriksaan antemortum pada tempat penampungan ternak dan pasar hewan, untuk memantau kesehatan ternak, terutama ternak kurban.

"Selain itu, kami juga melakukan pembekalan petugas teknis pemeriksa ternak kurban dan pemeriksaan setelah hewan dipotong diseluruh kecamatan di Kabupaten Banjarnegara.

Sebelumnya, Ketua Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, Elly Tugiyanti mengingatkan agar pemeriksaan hewan kurban dilakukan secara menyeluruh .

"Lakukan pemeriksan secara menyeluruh untuk memastikan bahwa ternak-ternak kurban benar-benar bebas dari penyakit," kata Elly Tugiyanti.

Ternak yang terserang penyakit, kata dia, tidak aman untuk dikonsumsi oleh manusia. "Misalnya penyakit cacing hati atau penyakit brucelossis," katanya.

Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor :
Copyright © ANTARA 2024