Surabaya, ANTARA JATENG - Badan Narkotika Nasional (BNN) menyoroti
lemahnya pengawasan di lapas mengakibatkan peredaran narkoba di tempat
tersebut semakin marak akhir-akhir ini.
Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso usai sosialisasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) "Veteran" Jawa Timur, di Surabaya, Selasa mengatakan kasus peredaran melalui lapas terjadi selain karena sipir yang lalai, juga disebabkan para bandar punya kekuatan dari segi finansial yang luar biasa.
"Yang terjadi di lapas, memang itu jaringan yang bekerja. Seperti itu dan tak bisa dibantah. Bahkan sebelum saya masuk ke ruangan aula tadi, saya dapat laporan jika di Kalimantan Barat pengedar adalah narapidana di lapas, namun keluar masuk dari lapas dan bekerja di luar untuk mengedarkan narkotika dan kita temukan 17 kilogram narkoba," tutur Budi Waseso.
Persoalan itu, lanjut dia, seperti tidak terselesaikan. BNN sudah berupaya, namun tidak mungkin mencampuri urusan instansi lain. Untuk itu dirinya menyerahkan sepenuhnya persoalan tersebut kepada Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) dan Dirjen Lapas untuk menangani.
"Saya sudah sampaikan berkali-kali. Dari Dirjen Lapas seolah-olah yang penting ada jawabannya. Tidak terjadi seperti itu, kita akan selidiki persoalan itu. Sudah benar kok mau diselidiki. Harusnya kita belajar dari permasalahan itu dan kita ungkap akar permasalahan itu," ucap Buwas, menegaskan.
Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan untuk membenahi dan melakukan langkah-langkah nyata di Lapas. Menkumham juga mengkhususkan empat lapas untuk narkoba. Tapi yang penting adalah sistem yang harus diperhatikan.
"Saya pernah mengusulkan, pengedar atau bandar untuk tidak dijaga manusia karena selama manusia akan bisa disuap dengan uang. Tapi dijaga oleh buaya. Buaya tidak akan bisa disuap oleh uang," ucap Mantan Kabareskrim Polri itu.
Dia menyatakan jika sistemnya tidak diubah maka akan terjadi kasus pengedaran narkoba melalui lapas. Itu karena pihaknya sudah mengalami berkali-kali.
"Penjaga lapas mengedarkan narkoba itu, iya. Nyabu bareng-bareng juga, iya. Bahkan bandar di sana punya CCTV yang mengawasi petugas. Saya berharap beberapa pihak memperbaiki ini semua dan tak hanya mencari pembenaran akan hal itu," kata dia.
Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso usai sosialisasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) "Veteran" Jawa Timur, di Surabaya, Selasa mengatakan kasus peredaran melalui lapas terjadi selain karena sipir yang lalai, juga disebabkan para bandar punya kekuatan dari segi finansial yang luar biasa.
"Yang terjadi di lapas, memang itu jaringan yang bekerja. Seperti itu dan tak bisa dibantah. Bahkan sebelum saya masuk ke ruangan aula tadi, saya dapat laporan jika di Kalimantan Barat pengedar adalah narapidana di lapas, namun keluar masuk dari lapas dan bekerja di luar untuk mengedarkan narkotika dan kita temukan 17 kilogram narkoba," tutur Budi Waseso.
Persoalan itu, lanjut dia, seperti tidak terselesaikan. BNN sudah berupaya, namun tidak mungkin mencampuri urusan instansi lain. Untuk itu dirinya menyerahkan sepenuhnya persoalan tersebut kepada Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) dan Dirjen Lapas untuk menangani.
"Saya sudah sampaikan berkali-kali. Dari Dirjen Lapas seolah-olah yang penting ada jawabannya. Tidak terjadi seperti itu, kita akan selidiki persoalan itu. Sudah benar kok mau diselidiki. Harusnya kita belajar dari permasalahan itu dan kita ungkap akar permasalahan itu," ucap Buwas, menegaskan.
Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan untuk membenahi dan melakukan langkah-langkah nyata di Lapas. Menkumham juga mengkhususkan empat lapas untuk narkoba. Tapi yang penting adalah sistem yang harus diperhatikan.
"Saya pernah mengusulkan, pengedar atau bandar untuk tidak dijaga manusia karena selama manusia akan bisa disuap dengan uang. Tapi dijaga oleh buaya. Buaya tidak akan bisa disuap oleh uang," ucap Mantan Kabareskrim Polri itu.
Dia menyatakan jika sistemnya tidak diubah maka akan terjadi kasus pengedaran narkoba melalui lapas. Itu karena pihaknya sudah mengalami berkali-kali.
"Penjaga lapas mengedarkan narkoba itu, iya. Nyabu bareng-bareng juga, iya. Bahkan bandar di sana punya CCTV yang mengawasi petugas. Saya berharap beberapa pihak memperbaiki ini semua dan tak hanya mencari pembenaran akan hal itu," kata dia.